Dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri Venezuela pada Jumat (14/5), asosiasi migran di Venezuela memperingatkan bahwa Kolombia tengah berada pada situasi sosial yang serius.
Aksi protes terhadap pemerintah dipicu serangkaian reformasi yang merugikan sejumlah sektor. Hingga 9 Mei, sedikitnya 47 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya hilang.
"Mereka mengecam dalam sebuah pernyataan sifat kriminal dan genosida pemerintahan Duque, yang terkait erat dengan mantan presiden Ãlvaro Uribe, mempertanyakan hubungannya dengan paramilitarisme dan perdagangan narkoba," kata kementerian.
Menghadapi situasi tersebut, para migran meminta pemberhentian Panglima Angkatan Darat Kolombia Eduardo Zapateiro, intervensi badan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan pemulangan orang-orang yang hilang dalam aksi protes.
Mereka menegaskan bahwa demonstrasi damai adalah hak yang secara khusus dilindungi oleh standar internasional untuk perlindungan hak asasi manusia, karena itu merupakan bentuk ekspresi populer dalam semua bentuk kemungkinan perilaku yang ditawarkan oleh masyarakat yang bebas dan demokratis.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: