Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kasus Covid-19 Menurun Turki Buka Pembatasan Bertahap, Pesta Pernikahan Tetap Dilarang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 17 Mei 2021, 16:37 WIB
Kasus Covid-19 Menurun Turki Buka Pembatasan Bertahap, Pesta Pernikahan Tetap Dilarang
Wisatawan terlihat di dekat Masjid Sultanahmet, juga dikenal sebagai Masjid Biru, selama wabah virus Corona di Istanbul, Turki, tahun lalu/Net
rmol news logo Pemerintah Turki secara bertahap mencabut pembatasan Covid-19 yang telah berlangsung selama 15 hari pada Senin (17/5) waktu setempat. Pencabutan dilakukan merujuk pada infeksi yang mulai menurun berkat penguncian ketat yang dilakukan pemerintah sejak dua pekan lalu.

Meski demikian, sejumlah tindakan pembatasan masih tetap diberlakukan, di antaranya kafe dan restoran hanya boleh memberikan layanan pengiriman, sementara jaringan supermarket tetap tutup setiap hari Minggu.

Semua perjalanan antarkota juga tetap harus mendapatkan izin, sedangkan angkutan umum beroperasi dengan kapasitas 50 persen.

Pernyataan Kementerian Dalam Negeri Minggu (16/5) pagi waktu setempat mengatakan normalisasi bertahap akan dimulai pada Senin (17/5) pukul 5 pagi waktu setempat dan berakhir pada waktu yang sama pada 1 Juni mendatang.

"Selama periode baru, pemberlakukan jam malam di hari kerja akan berlangsung mulai jam 9 malam hingga jam 5 pagi, sementara pada akhir pekan akan diisolasi penuh," kata kementerian itu, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (17/5).

Perjalanan antarkota akan diizinkan di luar hari dan jam malam.

Aula pernikahan, pusat olahraga, dan ruang permainan akan tetap ditutup.

Dalam aturan baru juga disebutkan, bahwa tidak akan ada batasan khusus pada orang berusia 65 ke atas yang telah mendspatkan dua dosis vaksin Covid-19 atau mereka yang berusia di bawah 18 tahun.

Turki sejauh ini telah mencatat 44.760 kematian akibat Covid-19, sementara lebih dari 4,94 juta orang telah pulih dari penyakit tersebut. Ada lebih dari 5 juta kasus yang dikonfirmasi di negara tersebut.

Menurut angka resmi, negara ini telah memberikan lebih dari 25,8 juta suntikan virus corona sejak meluncurkan kampanye vaksinasi massal pada pertengahan Januari.

Tercatat lebih dari 14,96 juta orang telah menerima dosis pertama mereka, dan lebih dari 10,83 juta orang telah divaksinasi penuh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA