Keputusan tersebut terjadi setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menggelar pertemuan bersama kepala dewan penguasa Sudan, Jenderal Abdel-Fattah Burhan, dan Perdana Menteri Abdalla Hamdok pada Senin (17/5) waktu setempat di paris.
Para kepala negara tetangga Mesir dan Ethiopia juga hadir dalam peretemuan tersebut, tak ketinggalan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat.
Kantor kepresidenan Prancis mengatakan pertemuan Senin bertujuan untuk melakukan pembicaraan tentang bagaimana meningkatkan investasi di Sudan dan merundingkan keringanan utang.
“Penting bahwa arah reformasi ekonomi yang berani yang telah Anda mulai terapkan terus memandu transisi," kata Macron, seperti dikutip dari
AFP.
“Pengurangan utang Sudan yang akan segera kami mulai adalah hasil pertama dari reformasi ini dan kembalinya Sudan di komunitas internasional harus diperkuat di tingkat ekonomi dan politik,†ujarnya.
Pemerintah transisi Sudan telah mengambil serangkaian tindakan dalam beberapa bulan terakhir untuk mengubah ekonomi negara dan bergabung kembali dengan komunitas internasional setelah lebih dari dua dekade terisolasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: