Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung menjelaskan bahwa kasus baru yang dilaporkan hari ini memang lebih sedikit dibandingkan yang dilaporkan pasa hari sebelumnya (Senin, 17/5), yakni 333 kasus.
Namun Chen memperingatkan bahwa peningkatan kasus yang lebih kecil tidak berarti virus telah dikendalikan.
"Kami tidak melihat ini dengan optimisme," tambahnya, seperti dikabarkan
Channel News Asia.
Meski begitu, Chen menjelaskan bahwa sebagian besar kasus yang dilaporkan adalah kasus ringan.
Sejak sepekan terakhir, otoritas setempat telah melaporkan lonjakan kasus yang sangat signifikan dengan hampir 1.000 infeksi domestik baru.
Kondisi ini memaksa ibukota Taipei memberlakukan pembatasan baru yang ketat.
Bukan hanya itu, Menteri Pendidikan Pan Wen-chung mengatakan bahwa mulai besok (Rabu, 19/5), semua sekolah di seluruh pulau akan ditutup hingga 28 Mei dan kelas kembali dialihkan secara online.
Menindaklanjuti lonjakan kasus Covid-19 terbaru, Taiwan memobilisasi korps diplomatiknya untuk mengamankan pengiriman vaksin Covid-19 yang lebih cepat.
Sejauh ini, Taiwan sendiri diketahui telah memvaksinasi kurang dari satu persen populasinya.
Dalam komentar yang diterbitkan pada hari Selasa (18/5) oleh Kantor Berita Pusat resmi Taiwan, pejabat tinggi Taipei di Washington mengatakan dia sedang dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat untuk mendapat bagian dosis vaksin Covid-19 yang rencananya akan dikirim oleh Presiden Joe Biden ke luar negeri.
"Kami sedang bernegosiasi dan memperjuangkannya," kata duta besar
de facto Taiwan untuk Amerika Serikat, Hsiao Bi-khim.
Dia mengatakan bahwa meskipun pembelian vaksin adalah tanggung jawab kementerian kesehatan Taiwan, peran kantornya adalah berbicara dengan Amerika Serikat tentang mempercepat permintaan tersebut.
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga pada Selasa (18/5) mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk menyediakan vaksin yang dikembangkan di dalam negeri sebelum akhir Juli, dan lebih banyak lagi yang diimpor.
“Vaksin yang kita beli melalui berbagai jalur lambat laun akan datang dari luar negeri. Semuanya tolong jangan khawatir,†ucapnya.
Taiwan telah memesan 20 juta dosis, sebagian besar dari AstraZeneca tetapi juga dari Moderna.
Selain itu, Taiwan juga diperkirakan mendapatkan lebih dari 1 juta suntikan AstraZeneca melalui program berbagi vaksin COVAX untuk negara-negara berpenghasilan rendah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: