"AS mengutuk keras komentar anti-Semit Presiden Erdogan baru-baru ini tentang orang-orang Yahudi dan menganggapnya tercela," ujar jurubicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Selasa (18/5).
"Kami mendesak Presiden Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya untuk menahan diri dari komentar yang menghasut, yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut. Kami meminta Turki untuk bergabung dengan AS dalam bekerja untuk mengakhiri konflik," tambahnya, seperti dikutip
Sputnik.
Price mengatakan AS berkomitmen untuk memerangi anti-Semitisme dalam segala bentuknya dan menganggap serius kekerasan yang sering menyertai anti-Semitisme.
Pada Jumat pekan lalu (14/5), Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris lantaran serangan udaranya menargetkan tempat-tempat suci dan bahkan sekolah di Jalur Gaza.
Ia juga mengkritik mengibaran bendera Israel di berbagai gedung pemerintahan di Wina, Austria.
"Negara bagian Austria sedang mencoba untuk membuat Muslim membayar harga untuk orang Yahudi yang menjadi sasaran genosida," ujarnya.
Kemudian Kementerian Federal Austria untuk Urusan Eropa dan Internasional memanggil Dutabesar Turki Ozan Ceyhu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: