Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Farah.ID

Presiden Vucic Memuji Keberanian Presiden Ceko Ungkap Kebenaran Sejarah Agresi NATO 1999

LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 19 Mei 2021, 14:00 WIB
Presiden Vucic Memuji Keberanian Presiden Ceko Ungkap Kebenaran Sejarah Agresi NATO 1999
Presiden Serbia Aleksandar Vucic/Net
Presiden Ceko Milos Zeman mengaku menyesal dan menyampaikan permohonan maafnya kepada Serbia dan seluruh rakyatnya yang menjadi korban agresi NATO 1999.

Permohonan itu ia sampaikan saat menerima kunjungan Presiden Serbia Aleksandar Vucic di Praha, Selasa (18/5).

"Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta maaf atas pemboman yang pernah terjadi di bekas Yugoslavia," kata Zeman, seperti dikutip dari RL, Rabu (19/5).

Agresi NATO terhadap Serbia, dimulai pada 24 Maret 1999 dan berlanjut hingga 10 Juni 1999. Selama 78 hari, NATO membombardir negara bekas Yugoslavia itu.

Republik Ceko bergabung dengan NATO pada 12 Maret 1999, artinya baru seminggu menjadi anggota NATO ketika kampanye pengeboman itu disuarakan.

Zeman, yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri Ceko, memprotes keras tindakan NATO dan menekankan kedekatan sejarah dan budaya masyarakat Republik Ceko dan Yugoslavia. Pihak berwenang Ceko kemudian menolak izin pesawat NATO yang berpartisipasi dalam operasi pendaratan di wilayah negara itu.

Republik Ceko berusaha mencari mitra dalam aliansi untuk menolak kampanye tersebut, tetapi akhirnya gagal.

"Itu kurang keberanian," ujar Zeman kepada Vucic dengan penuh penyesalan. "Dengan permohonan maaf ini, saya menyudahi trauma lama saya, karena penyesalan akan membebaskan (trauma ini)."
Agresi NATO 1999 disebut telah melakukan 38.000 serangan selama operasi, termasuk 10.000 pengeboman.

Vucic kemudian menanggapi permohonan maaf itu dengan mengatakan bahwa Serbia akan merasa berterima kasih sebab apa yang dikatakan Zeman adalah sejarah kebenaran yang selama ini belum pernah terungkap.

"Hari ini sangat penting bagi kami. Ini akan tercatat dalam buku sejarah. Permintaan maaf Zeman adalah kehormatan besar bagi kami. Ini menyiksanya, menyiksanya selama bertahun-tahun, dan kami menghargai keberaniannya," kata Vucic.

Zeman menjabat sebagai perdana menteri antara 1998 dan 2002 sebelum mengambil alih sebagai presiden pada 2013.

Intervensi militer NATO dipuji di Kosovo sebagai hal penting dalam mengakhiri konflik Kosovo 1998-1999 yang menewaskan lebih dari 10.000 orang.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008 tetapi Serbia tidak pernah mengakuinya.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA