Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemimpin Hamas Mohammed Deif Jadi Target Utama Militer Israel, Dua Percobaan Pembunuhan Meleset

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 19 Mei 2021, 14:35 WIB
Pemimpin Hamas Mohammed Deif Jadi Target Utama Militer Israel, Dua Percobaan Pembunuhan Meleset
Ilustrasi/Net
rmol news logo Selama perang yang bergolak lebih dari sepekan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencoba untuk menargetkan para pemimpin kelompok Hamas. Mohammed Deif, komandan sayap militer Hamas, berada berada dalam daftar sasaran yang paling dicari Israel.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sepanjang kampanye IDF yang sedang berlangsung di Jalur Gaza melawan Hamas, militer mengatakan bahwa salah satu tujuan utamanya adalah membunuh para pemimpin tertinggi kelompok teror, yang sebagian besar bersembunyi.

Deif secara khusus telah disebut sebagai target potensial. Bahkan bukan hanya pada konflik saat ini, Deif telah menjadi target IDF selama lebih dari 25 tahun karena keterlibatannya dalam perencanaan dan pelaksanaan sejumlah besar serangan teror, termasuk banyak pengeboman bus di tahun-tahun sebelumnya.

Pada konflik yang terjadi saat ini, setidaknya dua kali upaya Israel membunuh Deif gagal. Sementara di masa-masa lalu, setidaknya lebih dari lima kali IDF gagal menangkap dan membunuh Deif.

Upaya pembunuhan Deif pertama terjadi pada tahun 2001, yang kedua pada tahun 2002. Serangan itu membuat Deif kehilangan matanya. Pada sasaran selanjutnya, Deif kehilangan kehilangan kedua kaki dan satu lengannya.

Kepala Komando Selatan IDF, Eliezer Toledano, pada Minggu (16/6) mengatakan bahwa Deif, serta pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar, dapat menjadi sasaran serangan Israel.

"Muhammad Deif dan Yahya Sinwar, telah, dan tetap, dalam pengawasan Israel," kata Toledano dalam wawancara dengan berita Channel 12, seperti dikutip dari Time of Israel, Rabu (19/5). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA