Kementerian pertahanan dalam pernyataannya pada Selasa menyampaikan bisa saja mereka menggunakan kekuatan jika pengusiran itu dikesampingkan dan pasukan Azerbaijan tidak meninggalkan wilayah Armenia dalam jangka waktu yang semestinya.
"Jika tidak ada penyelesaian damai dalam jangka waktu yang wajar, angkatan bersenjata Armenia berhak untuk menyelesaikan masalah termasuk dengan cara memaksa," ujar kementerian, seperti dikutip dari
Tass, Rabu (19/5).
Pasukan Azerbaijan dianggap telah melanggar aturan wilayah dan kesepakatan yang sudah ditandatangani saat gencatan senjata Nopmber 2020 lalu. Kementerian sekali lagi menekankan bahwa pelanggaran apa pun di wilayah kedaulatan negara sama sekali tidak dapat diterima.
Pada 12 Mei di mana seharusnya semua pasukan Azerbaijan pergi meninggalkan perbatasan Armenia, mereka masih melakukan aktivitasnya di daerah perbatasan di Provinsi Syunik.
Pejabat negara, mantan Perdana Menteri Pashinyan, mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan negara untuk mendiskusikan hal ini. Pasukan Azerbaijan disebut telah melintasi perbatasan negara bagian dan bergerak sejauh 3,5 kilometer ke dalam wilayahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: