Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Topan Tauktae Menghantam India, Puluhan Penduduk Dinyatakan Hilang Di Lautan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 19 Mei 2021, 15:16 WIB
Topan Tauktae Menghantam India, Puluhan Penduduk Dinyatakan Hilang Di Lautan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Setidaknya 89 orang warga India masih dinyatakan hilang dan ratusan ribu warga yang selamat harus hidup tanpa listrik pada Rabu (19/5) setelah Topan Tauktae menghantam wilayah mereka pada Selasa (18/5) malam waktu setempat.

Ini menjadi ujian berat lain di tengah perjuangan India melawan rekor jumlah kematian akibat lonjakan luar biasa Covid-19.

Kementerian pertahanan mengatakan bahwa kapal Angkatan Laut telah menyelamatkan lebih dari 600 orang setelah gelombang setinggi delapan meter menghantam instalasi minyak lepas pantai pada Selasa (18/5).

"Tetapi pesawat dan helikopter masih mencari 89 pekerja yang hilang dari salah satu dari beberapa kapal pendukung yang tambatannya tergelincir dalam badai dan tenggelam," kata Kementerian seperti dikutip dari AFP.

MK Jha, Kepala Komando Angkatan Laut Barat, mengatakan bahwa laut itu sangat ganas sehingga mereka tidak bisa menaiki perahu pelampung.

"Mereka yang diselamatkan memiliki "harapan di mata mereka, tetapi yang pasti mereka tertekan, mereka telah dihantam oleh kondisi laut selama beberapa jam," kata Jha kepada saluran berita NDTV.

Bahkan sebelum mendarat di negara bagian Gujarat dengan hembusan hingga 185 kilometer (115 mil) per jam, hujan deras dan angin kencang yang terkait badai itu telah menewaskan sekitar 20 orang di India barat dan selatan.

Setelah topan melanda, jumlah korban meningkat menjadi setidaknya 33 orang termasuk seorang anak yang tertimpa tembok yang runtuh, seorang wanita berusia 80 tahun terbunuh oleh tiang yang jatuh dan seorang gadis remaja oleh atap yang runtuh.

"Saya tidak pernah mengalami intensitas seperti itu dalam hidup saya," kata seorang pemilik hotel di kota Bhavnagar di mana angin menghancurkan jendela-jendela di tepi laut dan membuat pohon dan kabel listrik roboh.

Lebih dari 16.500 rumah rusak, 40.000 pohon tumbang, dan hampir 6.000 desa mati listrik.

Listrik dipulihkan ke sekitar 2.100 desa, tetapi ratusan ribu orang tetap tanpa listrik pada hari Rabu.

Badai mematikan itu semakin merusak sistem perawatan kesehatan India yang berjuang dengan lonjakan virus corona, yang dalam 24 jam terakhir menewaskan rekor 4.529 orang.

"Ini adalah salah satu topan terkuat yang kami hadapi di India selama beberapa dekade, dan setelah berminggu-minggu kekacauan dan kehilangan nyawa yang menghancurkan akibat Covid-19, itu tidak mungkin terjadi pada saat yang lebih buruk," kata Santanu Chakraborty dari amal Save the Children.

"Ribuan anak dan keluarga mereka telah kehilangan rumah dan mata pencaharian mereka, dan kerusakan yang terjadi pada jalan dan infrastruktur akan semakin menekan pemerintah daerah yang sudah berjuang untuk mengatasi dampak dari pandemi," kata mereka.

Laut Arab sebelumnya mengalami lebih sedikit topan parah daripada Teluk Benggala tetapi kenaikan suhu air karena pemanasan global telah mengubahnya, kata Roxy Mathew Koll dari Institut Meteorologi Tropis India kepada AFP. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA