Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mike Pence: Kekerasan Di Gaza Buah Dari Lemahnya Pemerintahan Joe Biden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 20 Mei 2021, 10:49 WIB
Mike Pence: Kekerasan Di Gaza Buah Dari Lemahnya Pemerintahan Joe Biden
Mantan Wakil Presiden AS era Donald Trump, Mike Pence/Net
rmol news logo Mantan Wakil Presiden AS era Donald Trump, Mike Pence menyalahkan kekerasan yang saat ini terjadi di Gaza pada lemahnya Pemerintahan Presiden Joe Biden.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu diungkapkannya di National Review bertajuk 'Violence in Israel Is the Price of Biden’s Weakness' atau Kekerasan di Israel adalah Harga Kelemahan Biden, yang dirilis pada Senin (17/5).

Dalam catatannya, Pence mengatakan, Pemerintahan Trump-Pence membuka pintu menuju masa depan perdamaian di Timur Tengah yang didasarkan pada komitmen yang kuat dan teguh terhadap negara Israel.

"Tetapi sekarang Israel mengalami kekerasan terburuk dalam setidaknya tujuh tahun - akibat langsung dari kelemahan yang ditunjukkan oleh pemerintahan Biden sejak hari pertama menjabat," kata Pence.

"Banyak orang Amerika yang menyaksikan pertumpahan darah baru-baru ini di Israel bingung dengan seberapa cepat kekerasan meletus setelah bertahun-tahun tenang," lanjutnya.

Dia mengatakan, penyebab terjadinya kekerasan akibat Biden dan Kongres Demokrat meninggalkan dukungan yang jelas untuk Israel. Dan itu, menurutnya telah menguatkan musuh, dan mengabaikan kebijakan yang menghasilkan kesepakatan perdamaian bersejarah di Timur Tengah.

"Presiden Biden telah memberanikan kelompok teroris anti-Semit seperti Hamas dengan menghindari para pemimpin Israel dan mengembalikan lebih dari 200 juta dolar AS bantuan kepada Palestina yang telah dibatalkan oleh pemerintahan Trump-Pence," katanya.

Pence mencatat, setiap pernyataan hangat yang diucapkan oleh pemerintahan Biden-Harris dibangun di atas kesetaraan palsu antara Israel dan Hamas.

"Salah satunya adalah negara berdaulat dengan pemerintahan yang sah, dan sekutu tepercaya. Yang lainnya adalah organisasi teroris yang diakui secara internasional yang telah menembakkan lebih dari 3.000 roket ke keluarga dan bisnis Yahudi dalam seminggu terakhir," tulis Pence.

Pence mengatakan, Biden telah mengulangi kesalahan besar dengan menciptakan kekosongan kekuasaannya sendiri.

"Dia telah menggantikan kekuatan dengan kelemahan, kejelasan moral dengan kebingungan, dan kesetiaan dengan pengkhianatan. Kekosongan Biden, juga, diisi oleh musuh-musuh Amerika - dan Israel membayar harga dengan darah," ujarnya.

"Orang Amerika harus berdoa untuk perdamaian Yerusalem dan berdiri tanpa permintaan maaf untuk sekutu kita yang paling berharga, Israel, sampai kekerasan diredam dan keamanan Israel dipulihkan," demikian Pence. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA