Wakil komisaris pengungsi Bangladesh Shamsud Douza mengatakan, kuncian termasuk larangan pertemuan dan pergerakan antar kamp.
"Kami memberlakukan pembatasan mulai hari ini setelah lonjakan mendadak kasus virus corona di lima kamp," ujarnya, seperti dikutip
AFP.
Pihak berwenang Bangladesh telah mendirikan 34 kamp untuk hampir 900 ribu pengungsi Rohingya. Mereka termasuk sekitar 740.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari serangan militer Myanmar yang mematikan pada Agustus 2017.
Douza mengatakan pekerja bantuan telah dibatasi di kamp, ​​hanya memungkinkan sedikit orang yang bekerja di bidang kesehatan, distribusi makanan dan gas untuk masuk.
Pada Rabu (20/5), Bangladesh mencatatkan rekor kasus Covid-19 di kamp Rohingya, yaitu 45 orang dinyatakan positif dari 247 yang dites.
"Kelima kamp telah ditutup sepenuhnya," kata koordinator kesehatan setempat Toha Bhuiyan.
Seorang pekerja bantuan internasional mengatakan pihak berwenang telah menggunakan pengeras suara untuk memperingatkan orang-orang di kamp tentang pembatasan tersebut.
Seorang perwira polisi senior mengatakan pihak berwenang telah meningkatkan keamanan dan mendirikan pos pemeriksaan di permukiman tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: