Dalam sebuah pernyataan, Chief Executive BioNTech Ugur Sahin mengaku bahwa pihaknya merasa terdorong oleh temuan baru-baru ini dalam sebuah makalah ilmiah yang dibuat berdasarkan analisis darah individu yang divaksinasi. Pasalnya, hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin tersebut mampu menetralkan varian B1617.
"Sejauh ini kami memiliki kesempatan untuk menguji vaksin kami terhadap lebih dari 30 varian virus. Sejauh ini terbukti efektif melawan mutasi," kata Sahin.
"Kami mengharapkan (vaksin kami) untuk melindungi dari infeksi sebesar 70 persen hingga 75 persen," sambungnya, seperti dimuat
.
Diketahui bahwa sejak varian Covid-19 baru tersebut pertama kali diidentifikasi di India, virus itu telah mengganggu negeri Bollywood dan menyebar dengan cepat ke puluhan negara lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: