Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Keluar Dari Kesepakatan Vaksin Uni Eropa-Pfizer, Hungaria Makin Merapat Ke Rusia Dan China?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 22 Mei 2021, 00:10 WIB
Keluar Dari Kesepakatan Vaksin Uni Eropa-Pfizer, Hungaria Makin Merapat Ke Rusia Dan China?
Hungaria memutuskan untuk membatalkan kesepakatan vaksin baru yang telah ditandatangani oleh Uni Eropa dengan Pfizer dan BioNTech/Net
rmol news logo Di tengah kampanye vakasinasi Covid-19 global, Hungaria justru mengambil langkah yang tidak bisa. Negara tersebut memutuskan untuk membatalkan kesepakatan vaksin baru yang telah ditandatangani oleh Uni Eropa dengan Pfizer dan BioNTech.

"Hungaria memilih keluar dari kesepakatan Pfizer," kata jurubicara Uni Eropa jelang akhir pekan ini.

Sebagai informasi, di bawah skema pengadaan bersama, Uni Eropa telah menandatangani kesepakatan dengan enam pembuat vaksin Barat untuk mengamankan hingga 2,6 miliar dosis vaksin Covid-19.

Sementara itu, kontrak dengan Pfizer merupakan gelombang kedua kesepakatan yang dimaksudkan untuk memastikan negara-negara Uni Eropa memiliki dosis yang cukup di masa depan untuk penguat menghadapi varian baru yang muncul.

Namun di tengah kesepakatan bersama itu, Hungaria justru memilih untuk batal bergabung. Kepala staf Perdana Menteri Hungaria Victor Orban yakni Gergely Gulyas membenarkan hal itu.

Dia menjelaskan bahwa negaranya telah memutuskan untuk tidak menjadi bagian dari pembelian bersama vaksin tersebut karena pihaknya yakin pada pasokan vaksin di dalam negeri saat ini.

Gulyas menambahkan bahwa Hungaria juga akan menahan diri untuk tidak membeli vaksin lain melalui skema pengadaan Uni Eropa.

"Hungaria tidak ingin ambil bagian dalam bab berikutnya dari program pembelian vaksin di Brussel," jelasnya, seperti dikabarkan Reuters.

Bahkan jika penguat diperlukan, jelasnya, ada banyak vaksin dari sumber "Timur dan Barat".

Pernyataan itu kembali memunculkan dugaan soal kedekatan hubungan Hungaria dengan Rusia dan China.

Diketahui bahwa Orban telah membina hubungan yang kuat dengan kedua negara tersebut. Bahkan Hungaria telah mengesahkan penggunaan vaksin Covid-19 dari dua negara itu, meskipun sebelum disetujui oleh regulator obat Uni Eropa.

Dengan demikian, Hungaria merupakan satu-satunya negara Uni Eropa yang mengambil langkah tersebut. Hungaria juga merupakan negara Uni Eropa pertama yang membatalkan kesepakatan vaksin bersama dengan Pfizer dan BioNTech.

Indikator lainnya soal kedekatan hubungan Hungaria dengan Rusia dan China juga terlihat dari komentar pemerintah Hungaria pada bulan Maret lalu. Mereka menyebut bahwa vaksin Covid-19 buatan Rusia dan China lebih efektif daripada vaksin yang diproduksi negara-negara Barat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA