Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ribuan Warga Yordania Berkumpul Dekat Perbatasan Tepi Barat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 22 Mei 2021, 07:59 WIB
Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ribuan Warga Yordania Berkumpul Dekat Perbatasan Tepi Barat
Para pendukung Ikhwanul Muslimin Yordania ambil bagian dalam protes di desa Sweimeh, dekat perbatasan Yordania dengan Tepi Barat, pada 21 Mei 2021/Net
rmol news logo Kebahagiaan atas gencatan senjata yang diproklamirkan antara Hamas dan Israel tak hanya disambut gembira warga Gaza Palestina, itu juga dirayakan oleh ribuan penduduk Yordania pada Jumat (21/5) waktu setempat.

Mereka ramai-ramai berkumpul untuk merayakan gencatan senjata antara kelompok bersenjata Palestina dan Israel itu sebagai bentuk 'kemenangan perlawanan' melawan Israel.

AFP melaporkan, jumlah mereka yang berkumpul di wilayah Sweimeh dekat perbatasan dengan Tepi Barat yang diduduki Israel diperkirakan ada 10.000 orang, ini menanggapi seruan dari kelompok Ikhwanul Muslimin di negara itu.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan: "Yerusalem adalah simbol kemenangan", "selamat atas kemenangan perlawanan" dan "ketahanan Gaza membuahkan kemenangan".

Para pengunjuk rasa pada hari Jumat juga membawa bendera Yordania dan Palestina dan meneriakkan "matikan Israel" dan "mari kita tukar ranting zaitun dengan senjata".

Yordania menandatangani kesepakatan damai dengan Israel pada tahun 1994.

Di Karameh, sebuah daerah dekat perbatasan Tepi Barat, beberapa ribu demonstran lainnya, banyak pemuda berpakaian syal keffiyeh Yordania dan Palestina membakar bendera Israel dan meneriakkan slogan-slogan menentang kesepakatan damai.

Karameh adalah tempat pertempuran tahun 1968 - yang terjadi beberapa bulan setelah kekalahan negara-negara Arab oleh Israel pada tahun 1967 - antara pasukan gabungan pejuang Palestina dan tentara Yordania melawan pasukan Israel, dan menjadi simbol di seluruh dunia Arab.

Di ibu kota, lebih dari 1.000 pengunjuk rasa berangkat dari Masjid Agung Al-Husseini di pusat kota Amman setelah shalat Jumat.

Mereka menuntut pengusiran duta besar Israel dan penutupan kedutaan negara Yahudi itu.

Pada hari Senin pekan lalu, anggota parlemen Yordania dengan suara bulat meminta pemerintah untuk mengusir duta besar Israel di Amman dan memanggil duta besar Yordania dari Tel Aviv.

Gencatan senjata diumumkan pada Kamis malam antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina, termasuk gerakan Islam Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, setelah 11 hari pertempuran mematikan dalam permusuhan terburuk antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun.

Selama konflik Gaza, pasukan keamanan bentrok dengan pengunjuk rasa Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur, dan juga terjadi kekerasan antara orang Yahudi dan orang Arab Israel.

Sepanjang pertempuran, demonstrasi diadakan hampir setiap hari di Yordania sebagai bentuk solidaritas dengan orang-orang Palestina.

Sekitar setengah dari 10 juta penduduk Yordania berasal dari Palestina, termasuk sekitar 2,2 juta pengungsi yang terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA