Hastings berkunjung ke Gaza pada Sabtu (22/5), sehari setelah gencatan senjata diberlakukan oleh Israel dan Hamas.
Dalam kunjungannya, ia berbicara dengan para korban, dan berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel.
"Tadi malam tenang, dan kami berharap jelas bahwa itu akan bertahan dan semua orang hanya perlu mundur dan tidak terlibat dalam gerakan provokatif," ujarnya, seperti dikutip
Reuters.
Berdiri di dekat reruntuhan bangunan tempat tinggal, Hastings mengatakan dia telah melihat lebih dari sekedar infrastruktur yang rusak.
"Saya telah berbicara dengan keluarga di sini dan apa yang mereka semua katakan adalah bahwa mereka tidak memiliki harapan, mereka merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas hidup mereka dan situasi mereka, kata seorang wanita, ia tidak berdaya," jelasnya.
Dalam pernyataannya, Hastings mengatakan pihaknya akan menjalankan Mekanisme Rekonstruksi Gaza yang telah disepakati antara Israel, PBB, dan Otoritas Palestina di bawah Presiden Mahmoud Abbas.
“Kami memiliki mekanisme pemantauan untuk memastikan bahwa bantuan tidak jatuh ke tangan yang tidak dimaksudkan untuk diarahkan. Jadi bagi kami, kami dapat melanjutkan jenis mekanisme itu di sini," ujarnya.
Ia juga menyoroti penyebaran Covid-19 di Gaza, di mana sebelum serangan terjadi sudah muncul lonjakan kasus di sana. Untuk itu, ia mendesak agar blokade yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza sejak 2007 segera dihentikan.
“Blokade harus diakhiri,†tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: