Saat ini polisi mengatakan, tim penjinak bom masih bekerja untuk menetralkan senjata lainnya yang tidak meledak dengan kemampuan yang terbatas.
Begitu yang disampaikan oleh kepala polisi Mahmoud Salah dalam konferensi pers pada Sabtu (22/5) di atas puing-puing markas polisi di Gaza yang hancur diserang Israel, seperti dikutip
Anadolu Agency.
"Pendudukan Israel berusaha menghancurkan rumah kami dengan membom markas polisi. tetapi olisi tidak ragu untuk menghadapi pendudukan," kata Salah.
Salah menegaskan bahwa Israel telah gagal mengancam polisi. Ia mengatakan petugas polisi akan terus melayani dan melindungi masyarakat Gaza meskipun markas besar mereka telah hancur.
Sejak 10 Mei, Jalur Gaza mendapatkan gempuran dari serangan udara Israel hingga gencatan senjata diberlakukan pada Jumat (21/5) dengan ditengahi oleh Mesir.
Pertempuran selama 11 hari membuat setidaknya 248 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dengan 1.948 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza.
Otoritas kesehatan di Tepi Barat secara terpisah telah mengkonfirmasi 31 orang tewas di Tepi Barat sejak satu bulan terakhir. Total korban jiwa mencapai 279 orang di seluruh wilayah Palestina.
Sementara itu, 12 orang Israel juga tewas oleh tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: