Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peternak Thailand Resah, Sapi-sapi Diserang Penyakit Kulit Mematikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 24 Mei 2021, 15:33 WIB
Peternak Thailand Resah, Sapi-sapi Diserang Penyakit Kulit Mematikan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Para peternak di Provinsi Nakhon Phanom diresahkan oleh wabah penyakit kulit menggumpal yang menyerang sapi-sapi mereka. Kasus tersebut telah dilaporkan di banyak kabupaten di provinsi perbatasan timur laut ini.

Di distrik Na Kae saja, hampir 500 ekor sapi dilaporkan tertular penyakit di 12 tambon, (wilayah administratif di Thailand) khususnya di Tambon Phiman dimana 200 sapi telah tertular dan enam ekor mati akibat penyakit tersebut.

Penyakit kulit menggumpal merupakan penyakit infeksi pada sapi yang disebabkan oleh virus dari famili Poxviridae, yang juga dikenal dengan virus Neethling. Penyakit ini ditandai dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening superfisial dan banyak nodul pada kulit dan selaput lendir, seperti dilaporkan Bangkok Post, Seasa (24/5).

Pemerintah mengatakan pada hari Minggu (23/5), lebih dari 6.700 sapi dan kerbau di 35 provinsi telah terpengaruh.

Media lokal mengatakan wabah di Nakhon Phanom, yang dimulai sekitar tiga bulan lalu, telah menyebabkan masalah ekonomi bagi para petani yang sudah terkena pandemi Covid-19.

Seorang petani di desa Don Pattana, Boonkwang Kailoon (56), mengatakan sebanyak 20 sapi potong miliknya telah terinfeksi. Karena tidak tahu cara menyembuhkan penyakitnya, dia memutuskan untuk menjualnya dengan harga sangat murah.

Biasanya masing-masing sapi dijual dengan 40.000-50.000 baht, namun karena sakit, dia hanya bisa mendapatkan 10.000 baht per kepala.

Akibat penyakit yang menyerang sapi-sapi milikinya, Kailoon saat ini hanya memiliki 14 ekor sapi yang tersisa, semuanya terinfeksi, dan dua dalam kondisi serius.

Presiden organisasi administrasi Phiman Tambon (TAO), Bancha Srichalung dan kepala desa Don Pattana di tambon Phiman, Sakda Panyapho telah mengamati kerusakan yang disebabkan oleh penyakit kulit dan menghubungi dinas peternakan provinsi untuk meminta bantuan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA