Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pasokan Langka, Thailand Tunda Suntikan Dosis Kedua Vaksin AstraZeneca

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 25 Mei 2021, 10:58 WIB
Pasokan Langka, Thailand Tunda Suntikan Dosis Kedua Vaksin AstraZeneca
Juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand, Rungrueng Kitphati/Net
rmol news logo Pemerintah Thailand telah memutuskan bahwa dosis kedua vaksin AstraZeneca akan diberikan 16 minggu setelah suntikan dosis pertama, bukan 10 minggu seperti keputusan sebelumnya. Langkah tersebut dilakukan menyusul laporan bahwa beberapa rumah sakit yang telah menangguhkan inokulasi dengan vaksin AstraZeneca di tengah kekurangan vaksin di negara itu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pemerintah bersikeras bahwa penundaan tidak akan berdampak negatif pada tanggapan vaksin tersebut  kekebalan terhadap Covid-19.

Sekretaris tetap untuk kesehatan masyarakat, Kiattiphum Wongrajit, mengatakan Kementerian Kesehatan Umum telah menyesuaikan kembali pedoman distribusi vaksinnya untuk mengakomodasi perubahan situasi wabah di negara tersebut, dengan mengatakan fokusnya sekarang adalah memberikan dosis pertama vaksin Covid-19 kepada sebanyak mungkin orang.

“Akibatnya, mereka yang dijadwalkan menerima vaksin pertama pada Juni akan menerima suntikan kedua sekitar Oktober,”kata  Kiattiphum, seraya menambahkan bahwa pemerintah telah memesan 3 juta vaksin dari Sinovac, yang akan mulai tiba bulan depan, seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (25/5).

Sejumlah rumah sakit di Thailand mengumumkan bahwa mereka tidak dapat memberikan suntikan kedua dari vaksin AstraZeneca kepada mereka yang telah menerima suntikan pertama tepat waktu.

Rumah Sakit Chulabhorn, misalnya, mengumumkan akan menunda suntikan dengan suntikan AstraZeneca sampai menerima lebih banyak dosis, karena hanya memiliki persediaan suntikan Sinovac.

Demikian pula, Rumah Sakit Vachira juga mengatakan akan menangguhkan vaksinasi dengan suntikan AstraZeneca tanpa batas waktu, hingga lebih banyak persediaan tiba.

Pengumuman tersebut menimbulkan spekulasi bahwa pemerintah kehabisan vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat, Rungrueng Kitphati, pada Senin mengakui bahwa beberapa daerah telah kehabisan suntikan AstraZeneca, sementara yang lain cepat habis, karena permintaan vaksin yang sangat tinggi.

“Kementerian akan memasok vaksin ke daerah-daerah yang telah melaporkan kekurangan sebaik mungkin,” katanya.

Meskipun ada hambatan, juru bicara tersebut mendesak masyarakat untuk percaya pada peluncuran vaksin nasional, dengan mengatakan satu dosis vaksin Covid-19 saja sudah cukup untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi baru, gejala parah, dan kematian.

Dosis kedua, lanjutnya, hanyalah booster yang ditujukan untuk memperpanjang respon imun tubuh terhadap penyakit tersebut.

Rungrueng mengatakan mereka yang telah menerima satu dosis vaksin AstraZeneca tidak disarankan untuk menerima vaksin Sinovac untuk suntikan kedua, karena jenis mereka berbeda.

“Masyarakat disarankan untuk menyelesaikan putaran vaksinasi mereka dengan vaksin yang sama sebelum mencari vaksin dari produsen lain,” katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA