Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berita Palsu Berseliweran Jelang Pemilu Meksiko, Pengamat: Sengaja Dilakukan Aktor Politik Untuk Polarisasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 25 Mei 2021, 12:24 WIB
Berita Palsu Berseliweran Jelang Pemilu Meksiko, Pengamat: Sengaja Dilakukan Aktor Politik Untuk Polarisasi
Ilustrasi/Net
rmol news logo Di tengah situasi panas jelang pemilu Meksiko,  banyak berita palsu yang berkembang biak di jejaring sosial selama kampanye pemilihan. Ditandai dengan peningkatan polarisasi politik, penghinaan,  dan serangan terhadap kandidat dan partai.

Warga Meksiko akan memilih 500 anggota majelis rendah Kongres, Dewan Perwakilan Rakyat, 15 gubernur negara bagian dan sekitar 20.000 politisi lokal Pada pemilu 6 Juni mendatang.

Hampir 94 juta warga berada dalam daftar pemilih, di mana 3,5 juta di antaranya berusia di bawah 20 tahun dan akan memberikan suara untuk pertama kalinya.

Jurnalis pemeriksa fakta AFP telah menyanggah beberapa berita yang beredar di media sosial dalam beberapa pekan terakhir yang ternyata palsu.

Salah satunya adalah unggahan yang dibagikan secara luas yang mengatakan bahwa partai berkuasa Morena ingin para pemilih menggunakan kartu identitas baru yang terkait dengan perusahaan teknologi pemungutan suara Smartmatic, yang dituduh sebagai ‘perusahaan penipuan pemilu Venezuela’.

Tetapi perusahaan, yang sekarang berbasis di London, mengatakan tidak memiliki kontrak di Meksiko untuk pemilihan paruh waktu Juni, dan kartu identitas baru tidak akan digunakan dalam pemungutan suara.

Dalam kasus lain, sebuah foto yang konon menunjukkan toko tortilla ditutup di negara bagian utara Nuevo Leon karena menolak menggunakan pembungkus dengan logo calon gubernur dari partai yang berkuasa.

Faktanya, gambar itu berasal dari bisnis berbeda yang dituduh mengenakan biaya berlebihan di bagian lain negara pada tahun 2020.

Kabar palsu lainnya adalah sebuah video yang dibagikan di jejaring sosial sementara itu dikatakan menunjukkan orang-orang melemparkan ember air ke kandidat oposisi dalam tur kampanye, tetapi gambar itu sebenarnya dari pemilihan lokal di Ekuador pada 2019.

Menanggapi meningkatnya berita palsu jelang pemilu itu, Abraham Trejo, koordinator proyek Kebencian dan Harmoni di College of Mexico mengatakan bahwa itu sengaja dibuat oleh para aktor politik yang ingin memanfaatkan situasi.

“Kami melihat strategi yang disengaja oleh semua aktor politik, dari semua kampanye politik, untuk memperburuk polarisasi,” ujar Trejo.

“Kampanye itu disertai dengan penghinaan dan serangan terhadap orang-orang,” tambahnya.

“Grup Facebook adalah ‘umpan’ untuk memikat orang ke grup chat WhatsApp dan Telegram yang kontennya disebarluaskan karena tidak ada regulasi,” kata Trejo lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA