Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Duque memaparkan sudut pandangnya mengenai situasi tersebut.
"Mereka yang turun ke jalan untuk berunjuk rasa terdiri dari beberapa jenis," ujarnya.
Duque menjelaskan bahwa ada tiga "wajah" atau kelompok yang melakukan aksi protes tersebut.
"Ada yang benar-benar murni turun ke jalan dan melakukan aksi unjuk rasa secara damai. Hak semacam itu jelas dilindungi oleh konstitusi, tugas kita adalah mejamin dan melindunginya," ujar Duque.
"Namun ada juga mereka yang turun ke jalan, bukan hanya untuk berunjuk rasa, tapi juga melakukan vandalisme atau bahkan teror. Hal ini bukan hanya harus kita kecam, tapi juga harus dihadapi dengan penegakan hukum dan ketertiban menggunakan pasukan kita," sambungnya.
Selain dua jenis kelompok itu, ada juga kelompok ketiga yang memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan politik mereka.
"Mereka-mereka ini lah yang mempromosikan kekacauan, kekerasan serta kebencian. Mereka hendak memanfaatkan situasi secara politik," kata Duque.
Kelompok ini juga sangat meresahkan karena akan memberikan dampak negatif kepada masyarakat.
Salah satu dampak nyatanya, sambung Duque, adalah maraknya aksi blokade di banyak jalan-jalan di Kolombia. Pengunjuk rasa, atau bahkan kelompok bersenjata yang menghentikan atau bahkan merampas truk pengangkut bahan makanan, kebutuhan sehari-hari atau bahkan vaksin.
Duque menegaskan bahwa hal ini jelas merupakan sebuah tindak kriminal dan perlu ditangani di bawah aturan hukum yang berlaku.
"Di balik unjuk rasa yang terjadi, ada mereka yang berambisi untuk melihat kekacauan dan menghancurkan nama baik Kolombia," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: