Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Satu Tahun Pembunuhan George Floyd, Kedutaan Besar AS Di Seluruh Dunia Kibarkan Bendera Black Lives Matter

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 26 Mei 2021, 11:57 WIB
Satu Tahun Pembunuhan George Floyd, Kedutaan Besar AS Di Seluruh Dunia Kibarkan Bendera Black Lives Matter
Kedutaan Besar Amerika Serikat di seluruh dunia memasang bendera Black Lives Matter untuk memperingati kematian George Floyd pada 25 Mei/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) memperingati satu tahun kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang tewas di tangan petugas polisi kulit putih, Derek Chauvin, di Minneapolis, Minnesota.

Pembunuhan Floyd pada 25 Mei tahun lalu telah melahirkan kampanye Black Lives Matter besar-besaran di seluruh negeri, dan seluruh dunia. Mereka memprotes rasisme yang terjadi secara struktural di dalam tubuh kepolisian.

Chauvin sendiri dihukum bulan lalu atas pembunuhan dan pembunuhan atas kematian Floyd. Tiga petugas lainnya sedang menunggu persidangan sehubungan dengan penangkapan yang gagal yang menyebabkan pembunuhan Floyd.

Peringatan kematian Floyd ditandai oleh pemerintah AS dengan mengibarkan bendera Black Lives Matter di kedutaan-kedutaannya di seluruh dunia pada Selasa (25/5).

Diberitakan New York Post, di Athena, bendera digantung sedemikian rupa hingga menutupi segel resmi kedutaan AS.

"Kami mengibarkan spanduk ini untuk menghormati George Floyd, yang dibunuh satu tahun lalu hari ini, dalam solidaritas dengan orang-orang di seluruh dunia yang mencari dunia tanpa diskriminasi rasial dan masa depan dengan kesempatan yang sama untuk semua,” ujar kedutaan di akun resminya.

Bendera Black Lives Matter juga tampak berada di Kedutaan Besar AS di Madrid dan Sarajevo. Sementara Dutabesar AS untuk Kamboja W. Patrick Murphy mengunggah gambar bendera di pagar yang mengelilingi kedutaan di Phnom Penh.

"Saat kami menandai peringatan 1 tahun pembunuhan George Floyd, kami diingatkan akan ketidakadilan yang terus ada dan komitmen kami, serta kewajiban, untuk mencari keadilan, kesetaraan, dan rasa hormat untuk semua," cuit Murphy, dengan tagar #BLM.

Sementara itu, pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah memberikan restu bagi publik untuk melakukan aksi demonstrasi Black Lives Matter.

"Departemen mendukung penggunaan istilah 'Black Lives Matter' dalam konten pesan, pidato, dan lainnya keterlibatan diplomatik dengan penonton asing untuk memajukan kesetaraan rasial dan akses ke keadilan pada 25 Mei dan seterusnya. Kami mendorong postingan untuk fokus pada kebutuhan untuk menghapus rasisme sistemik dan dampak lanjutannya," ujar departemen dalam sebuah memo yang bocor.

Selain itu, departemen mengatakan, karyawannya juga diizinkan untuk terlibat dalam kampanye Black Lives Matter, baik saat bertugas ataupun tidak.

"Agar Amerika Serikat menjadi kekuatan yang kredibel untuk hak asasi manusia di seluruh dunia, kita harus menghadapi kenyataan rasisme dan kebencian di sini di rumah," ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah video khusus memperingati kematian Floyd.

"Kami tidak bisa menyembunyikan kekurangan kami atau berpura-pura tidak ada. Kami harus menghadapinya secara terbuka dan jujur. Bahkan jika itu jelek. Sekalipun itu menyakitkan," tambahnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA