Dalam pernyataannya, Li meminta kedua belah pihak untuk memperkuat kepercayaan dan persahabatan politik bersama, saling mendukung secara tegas dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan inti masing-masing, dan dengan tegas menentang unilateralisme, proteksionisme, serta intimidasi yang disengaja dalam bentuk blokade, sanksi, penindasan, dan penahanan.
“Kita harus memperdalam kerja sama di bidang anti-pandemi dan bidang lainnya termasuk perdagangan, investasi, pertanian, energi baru, pariwisata, dan biofarmasi, sehingga dapat mencapai hasil yang lebih nyata,†kata Li, seperti dikutip dari
Xinhua, Rabu (26/5).
Li juga meminta kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama dan memperluas pertukaran antara pimpinan badan legislatif, panitia khusus, kelompok persahabatan dan deputi; menciptakan lingkungan politik dan hukum yang sehat untuk perdagangan dan investasi, dan mendorong implementasi konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara serta kesepakatan kerja sama bilateral.
“Kita harus memperkuat berbagi pengalaman tentang demokrasi, supremasi hukum, pengentasan kemiskinan dan pembangunan, menjaga komunikasi yang erat tentang masalah internasional dan regional utama dan bersama-sama menjaga kepentingan kedua negara kita serta negara berkembang lainnya,†ujarnya.
Lazo pada gilirannya memuji persahabatan berharga antara Kuba dan China, dia juga sempat mengucapkan selamat pada peringatan 100 tahun berdirinya PKC.
“Kuba dengan tegas menganut prinsip satu-China dan menentang campur tangan apa pun dalam urusan dalam negeri China,†kata Lazo, berjanji untuk memperkuat pertukaran parlemen dan mempromosikan pengembangan hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai bidang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: