Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Kali Dikudeta, Presiden Dan Perdana Menteri Mali Akhirnya Mundur Di Tengah Mediasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 27 Mei 2021, 06:48 WIB
Dua Kali Dikudeta, Presiden Dan Perdana Menteri Mali Akhirnya Mundur Di Tengah Mediasi
Presiden transisi Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane/Net
rmol news logo Mali kembali dilanda krisis kepemimpinan. Presiden transisi Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane mengundurkan diri di tengah upaya mediasi pada Rabu (26/5) waktu setempat, tak lama setelah keduanya ditangkap dalam aksi kudeta militer yang kedua dalam sembilan bulan.

Pengunduran diri keduanya disampaikan oleh penasihat khusus bos junta Assimi Goita yang juga menjabat sebagai wakil presiden pemerintahan transisi saat ini.

Seorang anggota misi mediasi Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) yang meminta anonimitas juga mengkonfirmasi pengunduran diri presiden kepada AFP.

Tim tersebut melakukan perjalanan Rabu pagi ke kamp militer Kati yang berjarak sekitar 15 kilometer (sembilan mil) dari ibu kota Bamako untuk mengunjungi kedua tahanan tersebut.

Bah Ndaw dan Moctar Ouane sebelumnya ditugaskan untuk mengarahkan Mali kembali ke pemerintahan sipil setelah kudeta Agustus tahun lalu.

Goita, yang memegang pangkat wakil presiden dalam pemerintahan transisi, menuduh Ndaw dan Ouane gagal berkonsultasi dengannya dalam perombakan kabinet.

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat Rabu malam atas permintaan bekas kekuatan kolonial Prancis dan lainnya.

Pada hari Senin, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Afrika, ECOWAS, Uni Eropa dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama yang langka, menyerang penahanan dan menuntut pembebasan Ndaw dan Ouane.

Kudeta pertama Mali terjadi pada Agustus lalu, ketika perwira muda militer Mali menggulingkan presiden Ibrahim Boubacar Keita setelah berminggu-minggu demonstrasi atas dugaan korupsi pemerintah dan penanganannya terhadap pemberontakan jihadis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA