Suku Asli Ekuador Lakukan Upacara Adat Sambut Kepemimpinan Lasso Dan Serahkan Tongkat Komando

Kelompok adat Quichua di Provinsi Tungurahua di Andes, menyerahkan sebuah tongkat kayu berhias yang dikenal sebagai 'tongkat komando' kepada Lasso sebagai simbol hierarki termasuk cambuk dan ponco merah tradisional.

Ratusan penduduk asli Ekuador berkumpul menyaksikan upacara adat itu dengan wajah sumringah sambil menyerukan namanya, sementara para tetua suku Quichua mentransfer 'energi positif' dari tanah dan air ke arah tubuh Lasso, yang resmi menjabat mulai Senin (24/5)  untuk periode empat tahun.

"Tongkat komando berarti  penyampaian persahabatan, kepercayaan, dan komitmen antara penduduk asli dan Anda, Tuan Presiden," kata Manuel Caizabanda, seorang prefek Tungurahua, seeprti dikutip dari Reuters, Kamis.

“Jangan pernah melupakan air mata, pelukan, senyuman, kata-kata kekuatan dan harapan yang mereka sampaikan ke seluruh negeri,” kata para tetua.

Upacara serupa juga pernah dilakukan para tetua adat pada mantan presiden Rafael Correa dan Lenin Moreno saat menjabat.

Lasso dengan senang hati menerima 'tongkat estafet' itu. Sejak masa kampanyenya ia telah berjanji akan bekerja sama dengan masyarakat untuk memajukan Ekuoador.

“Saya menerima tongkat estafet ini dengan kerendahan hati, dan dengan komitmen bersama masyarakat yang menginginkan kemajuan," kata Lasso di komunitas Tamboloma, di mana dia mengucapkan beberapa frasa dalam bahasa Quichua.

Guillermo Lasso, pebisnis dan bankir terkenal, dilantik sebagai presiden baru Ekuador pada Senin (24/5). Ia bertekad akan meluaskan kampanye vaksinasi Covid-19 dan memutar kembali roda ekonomi yang terpukul parah oleh pandemi.

Dalam pidatonya di hari pelantikan, Lasso menekankan bahwa pemerintahannya akan memvaksinasi 9 juta orang dalam 100 hari pertamanya menjabat. Dia akan menjangkau perusahaan farmasi di Amerika Serikat, China, dan Rusia dengan harapan mencapai tujuan itu.