Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lima Hari Koma, Bocah 5 Tahun Satu-satunya Korban Selamat Kecelakaan Maut Kereta Gantung Italia Siuman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 28 Mei 2021, 07:09 WIB
Lima Hari Koma, Bocah 5 Tahun Satu-satunya Korban Selamat Kecelakaan Maut Kereta Gantung Italia Siuman
Gobdola yang jatuh di pegunungan Italia, tewaskan semua penumpangnya kecuali bocah laki-laki berusia lima tahun/Net
rmol news logo Anak laki-laki yang menjadi satu-satunya korban selamat dari kecelakaan maut kereta gantung di pegunungan Italia pada Minggu (23/5) dilaporkan telah siuman. Ia akan segera dipindahkan dari perawatan intensif pada Kamis (27/5) waktu setempat.

Bocah berumur lima tahun bernama Eitan itu berada dalam kondisi kritis sejak kabin gondola yang ditumpanginya jatuh di gunung Mottarone dan menewaskan 14 orang lainnya yang berada di dalamnya, termasuk orang tuanya, adik laki-laki, dan kakek buyutnya.

“Eitan sekarang bangun dan sadar di unit perawatan intensif, berbicara dengan bibinya dan melihat sekeliling,” kata

Juru bicara rumah sakit Regina Margherita Turin, mengatakan, Eitan dirawat di unit perawatan intensif.

“Secara klinis, dia masih dalam kondisi kritis karena trauma dada dan perutnya serta patah tulang pada anggota tubuhnya,” lanjutnya. Namun, ia meyakinkan bahwa Eitan akan segera pulih dan dibawa keluar dari perawatan intensif untuk dipindahkan ke bangsal rumah sakit.

Polisi Italia pada hari Rabu menangkap tiga manajer senior dari perusahaan operator kereta gantung atas tragedi pada Minggu (23/5) itu. Mereka adalahdirektur perusahaan Ferrovie del Mottarone yang mengelola kereta gantung Luigi Nerini, dan dua manajer layanan, Gabriele Tadini dan Enrico Perocchio.

Mereka dituduh sengaja menonaktifkan rem darurat yang seharusnya mencegah kereta gantung jatuh ke belakang saat kabel putus.

Marcella Severino, Walikota Kota Stresa tempat kereta gantung tersebut jatuh,  mengatakan pada surat kabar Il Messaggero bahwa bibi bocah itu - saudara perempuan ayahnya - sedang menjaganya.

“Dia memiliki kekuatan besar, yang akan melayaninya dengan baik di sisi keponakannya. Dia selalu hadir dalam kehidupan anak itu, dia berada di tangan yang tepat,” katanya.

Memperbarui parlemen tentang insiden Kamis pagi, Menteri Transportasi Enrico Giovannini menguraikan bagaimana kereta gantung menabrak pilar pendukung sebelum jatuh ke tanah.

Tiga belas penumpang tewas di tempat, sementara Eitan dan seorang anak lainnya dibawa ke rumah sakit. Sementara Eitan selamat,  nyawa anak yang bersamanya tidak tertolong. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA