Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hindari Penganiayaan Dan Diskriminasi, Ribuan Etnis Roma Naik Rakit Dari Meksiko Mencari Suaka Di AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 28 Mei 2021, 10:29 WIB
Hindari Penganiayaan Dan Diskriminasi, Ribuan Etnis Roma Naik Rakit Dari Meksiko Mencari Suaka Di AS
Imigran melewati sungai Rio Grande /Net
rmol news logo   Belakangan ini, orang-orang Rumania nampak terlihat di antara ratusan imigran Amerika Tengah yang menyeberang sungai Rio Grande dari Meksiko ke Texas. Dengan postur tubuh yang tinggi, berpakaian jauh lebih trendi dari imigran lain, penampilan mereka terlihat lebih menonjol.

Kehadiran mereka menarik perhatian petugas patroli perbatasan yang segera menghampiri mereka di dekat sungai dan menginterogasi.

Orang-orang Rumanis itu, kebanyakan anak muda usia 20-an tahun, mengatakan dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah bahwa mereka mencoba menyeberang ke AS untuk mencari suaka.

Sejak awal Mei, mereka yang merupakan bagian dari etnis minoritas Roma, telah melintasi perbatasan AS-Meksiko. Mereka melarikan diri dari Rumania akibat rasisme di negara itu.

Roma adalah etnis minoritas terbesar di Eropa dan memiliki sejarah panjang pengucilan dan diskriminasi sosial.

Reuters pada Jumat (28/5) melaporkan, sekelompok migran ini menyeberangi Rio Grande dengan rakit pada beberapa kesempatan di bulan Mei. Jika dihitung secara keseluruhan, selama tiga minggu belakangan ada sekitar 200-an orang Rumania. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 10-15 orang.

Agen patroli perbatasan mengatakan mereka telah menangkap 2.217 orang Rumania sepanjang tahun fiskal 2021, dan lebih dari 266 orang ditangkap pada tahun fiskal 2020, lalu sebanyak 289 orang pada tahun fiskal 2019, menurut data yang diberikan oleh badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS. Semenara, di tahun 2016, lebih dari 2.000 orang Rumania melintasi perbatasan barat daya.

Margareta Matache, direktur Program Roma di Pusat Kesehatan dan Hak Asasi Manusia FXB di Universitas Harvard, mengatakan banyak orang Roma melarikan diri dari Rumania untuk menghindari penganiayaan dan keadaan ekonomi yang mengerikan. Angka itu mengalami peningkatan karena dipicu oleh pandemi Covid-19.

“Kebijakan AS saat ini menawarkan harapan bagi para imigran,” kata Matache. "Mereka (Roma) mencari kehidupan yang lebih baik di tempat di mana mereka tidak terkena kekerasan, diskriminasi, dan rasa tidak hormat."

Belum adatanggapan dari Kementerian luar negeri Rumania dalam hal ini.

Badan Uni Eropa untuk Hak Fundamental menemukan dalam survei 2016, bahwa hampir 8.000 orang Gipsi yang ada di sembilan negara Eropa sekitar 80 persennya hidup di bawah garis kemiskinan nasional.

Tidak ada hitungan populasi resmi untuk orang Gipsi yang tinggal di banyak negara dan telah lama menghadapi prasangka buruk di Eropa dan seluruh dunia. Sebagian besar tinggal di Eropa Timur, khususnya di Rumania, Bulgaria, Slovakia, dan Hongaria.

Menurut laporan media Rumania, banyak migran Rumania yang terbang dari Paris ke Mexico City sebagai turis karena mereka tidak memerlukan visa untuk masuk ke Meksiko. Kemudian penyelundup membawa mereka dengan bus ke perbatasan AS di mana mereka menyeberangi Rio Grande dengan perahu atau rakit. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA