Pengumuman pengunduran diri Ayvazyan disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Anna Nagdalyan dalam sebuah postingan di Facebook. Itu terjadi kurang sebulan dari pemilihan umum di negara itu, yang dijadwalkan akan digelar Juni mendatang.
"Ayvazyan, yang menjabat pada 18 November 2020, telah mengajukan pengunduran dirinya," kata Nagdalyan dalam postingannya, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Jumat (28/5).
Nagdalyan tidak merinci alasan sebenarnya kenapa dirinya mengundurkan diri dari jajaran Pemerintahan Armenia.
Ayvazian tampaknya telah mengajukan pengunduran dirinya segera setelah mengambil bagian dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan Armenia yang membahas peningkatan ketegangan di perbatasan Armenia-Azerbaijan.
Surat kabar Yerevan 'Hraparak' mengklaim pada 21 Mei bahwa Ayvazian telah memutuskan untuk mengundurkan diri karena dia tidak setuju dengan upaya Pashinian untuk mengakhiri kebuntuan perbatasan yang telah dikecam oleh oposisi Armenia.
Pengunduran diri Nagdalyan terjadi hanya sebulan pasca Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan melakukan langkah serupa pada April lalu.
Itu terjadi sejak Yerevan melakukan perjanjian damai dengan Azerbaijan atas konflik di Nagorno-Karabakh.
"Saya mengundurkan diri hari ini untuk memungkinkan diadakannya pemilihan parlemen lebih awal pada 20 Juni," kata Pashinyan saat itu.
Namun demikian, dia mengatakan akan tetap menjabat sebagai perdana menteri sementara hingga pemungutan suara dilakukan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: