Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Remaja 14 Tahun Didakwa Sebagai Orang Dewasa Dalam Pembunuhan Berencana Teman Sekolah Di Florida

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 29 Mei 2021, 18:36 WIB
Remaja 14 Tahun Didakwa Sebagai Orang Dewasa Dalam Pembunuhan Berencana Teman Sekolah Di Florida
Ilustrasi/Net
rmol news logo Seorang remaja 14 tahun akan diadili sebagai orang dewasa karena melakukan pembunuhan brutal terhadap teman sekelasnya di Florida. Para pejabat penyidik mengungkapkan bahwa korban ditikam 114 kali dan ditinggalkan di hutan.

Tersangka yang identitasnya telah dipublis, saat ini menghadapi potensi hukuman seumur hidup jika terbukti bersalah atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Tristyn Bailey, 13 tahun,  ditemukan tewas di daerah berhutan dekat kolam retensi di St. Johns, pinggiran Jacksonville, Florida. Tristyn adalah siswa kelas tujuh dan pemandu sorak di Akademi Patriot Oaks di Saint Johns. Tubuhnya  ditemukan pada Minggu (9/5)  beberapa jam setelah remaja itu dilaporkan hilang oleh keluarganya.

"Ini bukan kecelakaan," kata Sheriff County St. Johns Robert Hardwick setelah penemuan mayat Tristyn.  Dia mengutip kesimpulan pemeriksa medis bahwa gadis remaja itu telah meninggal karena 'trauma benda tajam dan penusukan'.

"Ini kasus kasus pembunuhan yang dingin, kejam, dan diperhitungkan," katanya.

Seluruh tubuhnya penuh dengan tikaman sebanyak 114 kali. Hampir setengah dari luka-luka itu tampaknya merupakan luka pertahanan di lengan, tangan dan kepalanya.

Dari banyaknya luka tusukan, pelaku benar-benar memiliki niat membunuh.

Pihak berwenang dengan cepat bisa mengidentifikasi pelakunya adalah seorang siswa kelas 8 dari sekolah yang sama sebagai tersangka utama setelah dilakukan penyusuran dan rekaman CCTV.

Video dari pusat komunitas menunjukkan Bailey berjalan dengan tersangka tak lama setelah jam 1 pagi, menurut laporan penangkapan.

Video lain dari rumah terdekat menunjukkan mereka berjalan bersama pada pukul 1:45. Tersangka terlihat berjalan sendirian di kamera yang sama pada pukul 3:27.

Keluarga kemudian melaporkan dia hilang pagi itu dan seorang tetangga menemukannya tewas malam itu.

Polisi dengan segera menangkap Aiden Fucci, laki-laki berusia 14 tahun, atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Saat diinterogasi, tersangka beberapa kai berkilah, tetapi polisi berhasil menemukan darah di pakaian yang ia letakkan di kamarnya.

"Cerita terdakwa berubah beberapa kali, tetapi akhirnya dia membuat beberapa pengakuan," kata laporan polisi.

Tim penyelam juga menemukan senjata pembunuh yang dicurigai - sebilah pisau - di kolam dekat tubuh korban. Mereka menemukan ujung mata pisau yang patah di kulit kepala korban.

Kasus Aiden Fucci dipindahkan dari pengadilan remaja ke pengadilan dewasa, kata Pengacara Negara RJ Larizza selama konferensi pers.

Masyarakat dibuat marah oleh ulah Fucci. Tersangka tidak menunjukkan penyesalannya dan malah memposting foto selfie dari belakang mobil polisi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA