Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemimpin Kudeta Mali Terbang Ke Ghana Untuk Bahas Krisis Politik Dengan ECOWAS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 30 Mei 2021, 15:41 WIB
Pemimpin Kudeta Mali Terbang Ke Ghana Untuk Bahas Krisis Politik Dengan ECOWAS
Pemipin kudeta Mali yang juga menjabat sebagai presiden sementara negara tersebut Kolonel Assimi Goita dipanggil ke pertemuan darurat para pemimpin Afrika Barat di Ghana akhir pekan ini/Reuters
rmol news logo Pemipin kudeta Mali yang juga menjabat sebagai presiden sementara negara tersebut Kolonel Assimi Goita dipanggil ke pertemuan darurat para pemimpin Afrika Barat di Ghana akhir pekan ini (Minggu, 30/5).

Pada KTT luar biasa itu, 15 anggota Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) akan membahas soal bagaimana menangani kudeta di Mali yang. terjadi kedua kalinya dalam kurun waktu sembilan bulan terakhir.

Kantor presiden Mali, dalam sebuah pernyataan di Facebook mengatakan bahwa Goita akan mengambil bagian dalam KTT luar biasa bersama rekan-rekannya dan juga akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan para pemimpin kawasan.

Sebagai informasi, ECOWAS bertindak sebagai mediator Agustus lalu ketika kubu Goita menggulingkan presiden Mali yang terpilih secara demokratis Ibrahim Boubacar Keita.

Kelompok itu juga telah memperingatkan mereka mengenai kemungkinan untuk memberlakukan kembali sanksi setelah perebutan kekuasaan terakhir terjadi.

Pasalnya, mereka khawatir bahwa perebutan kekuasaan itu dapat memperburuk ketidakstabilan di Mali utara dan tengah serta merusak pertarungan regional melawan kelompok bersenjata yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIS.

Sebelumnya, ECOWAS, Amerika Serikat dan Perancis juga satu suara untuk memperingatkan Mali tentang sanksi baru pasca kudeta.

Bahkan, dalam kunjungannya ke Rwanda dan Afrika baru-baru ini, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa dia mengatakan bahwa mereka tidak dapat mendukung sebuah negara di mana tidak ada lagi legitimasi atau transisi demokratis.

Gejolak politik di Mali diketahui dimulai pekan lalu, ketika Goita memerintahkan penangkapan Presiden Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane menyusul perselisihan perombakan kabinet yang menyisihkan dua anggota militer.

Goita menjabat sebagai wakil presiden pada saat itu.

Namun setelah penangkapan, Ndaw dan Ouane mengundurkan diri di dalam tahanan.

Kemudian mahkamah konstitusi yang kontroversial, karena melanggar deklarasi bersama yang dikeluarkan setelah pembicaraan setelah kudeta Agustus lalu, menunjuk Goita sebagai presiden transisi baru Mali. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA