Pesan itu disampaikan Cohen dalam sebuah upacara pemberian gelar doktor kehormatan pada dirinya, seperti dilaporkan
The Times of Israel, Minggu (30/5).
"Kegiatan melawan rezim Iran harus ditingkatkan sehingga memahami bahwa melewati batas akan menimbulkan kerugian yang sangat besar," ujarnya.
"Untuk berhasil, kita membutuhkan kepemimpinan dan keberanian, kemauan untuk bertindak. Operasi keamanan hari ini tidak kalah pentingnya dengan perang besok," tambahnya.
Cohen telah menduduki kepala badan intelijen Israel sejak 2016 dan akan segera pensiun. Ia memiliki peranan dalam perjanjian normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab.
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menunjuk David Barnea untuk menggantikan Cohen.
Dalam beberapa waktu terakhir, ketegangan melingkupi hubungan Israel dan Iran, seiring rencana Presiden Joe Biden untuk mengembalikan Amerika Serikat (AS) ke kesepakatan nuklir 2015.
Keduanya juga bersitegang dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Komandan Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, bahkan menyuruh orang Israel untuk mengemas tas dan mencari tempat tinggal di AS, Alaska, atau Eropa.
Pada Mei, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif membatalkan perjalanannya ke Wina karena pemerintah Austria mengibarkan bendera Israel di atas gedung-gedung resmi untuk mendukung Israel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: