Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wabah Jamur Hitam Belum Usai, India Sudah Kewalahan Tangani Infeksi Aspergillosis Pada Pasien Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 31 Mei 2021, 09:55 WIB
Wabah Jamur Hitam Belum Usai, India Sudah Kewalahan Tangani Infeksi Aspergillosis Pada Pasien Covid-19
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pandemi Covid-19 di India diperburuk dengan kehadiran infeksi jamur hitam yang telah dinyatakan sebagai epidemi di beberapa negara bagian. Namun tidak hanya itu, saat ini India juga mendeteksi adanya infeksi jamur yang disebut dengan Aspergillosis pada pasien Covid-19, baik yang masih dirawat maupun pulih.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Aspergillosis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus yang kerap ditemukan di dalam dan luar ruangan.

Menurut para ahli, jamur, yang tumbuh di daun mati dan vegetasi yang membusuk, umumnya ditemukan di lingkungan dan kerap dihirup tanpa sakit. Sehingga kemunculan penyakit ini sangat jarang.

Namun sistem kekebalan yang lemah dan adanya penyakit paru-paru membuat pasien Covid-19 mudah terinfeksi.

"Jamur selalu ada di lingkungan sepanjang waktu. Mereka oportunis dan setiap kali ada kelemahan di tubuh barulah mereka menyalipnya. Aspergillosis sangat umum pada orang yang mengidap TBC. Jadi ini bukan infeksi jamur baru," ujar direktur Rumah Sakit Medanta, Dr Naresh Trehan, seperti dimuat Sputnik.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, aspergillus dapat menyebabkan reaksi alergi, infeksi paru-paru, dan infeksi pada organ lain.

Aspergillosis tidak menular dan tidak dapat menyebar antar-manusia, atau antara manusia dan hewan.

Gejala infeksi ini beraham, seperti alergi bronkopulmoner aspergillosis (ABPA) mirip dengan yang dipicu oleh asma termasuk mengi, sesak napas, batuk, dan demam.

Pada sinusitis aspergillus, gejala umum merupakan sesak, pilek, sakit kepala, dan berkurangnya kemampuan untuk mencium. Gejala aspergillosis atau "bola jamur" termasuk batuk, batuk darah, dan sesak napas. Mereka yang mengidap aspergillosis paru kronis mengeluhkan penurunan berat badan, batuk, batuk darah, kelelahan, dan sesak napas.

Sementara itu, aspergillosis invasif memiliki gejala seperti emam, nyeri dada, batuk, batuk darah, dan sesak napas. Tetapi gejala lain dapat berkembang jika infeksi menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya.

Biasanya, aspergillosis invasif terjadi pada orang yang sudah sakit karena kondisi medis lain, sehingga sulit untuk mengetahui gejala yang berhubungan dengan infeksi aspergillus.

Trehan menjelaskan, aspergillosis bisa diobati dengan obat antijamur Amphotericin.

"Orang-orang perlu mewaspadai gejalanya agar bisa diobati lebih awal. Karena begitu menyebar ke mata atau otak, itu menjadi sangat berbahaya," tambahnya.

Di kota Vadodara, muncul delapan kasus baru aspergillosis dan beberapa infeksi jamur hitam. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA