Menurut polisi, terdapat 4.000 pengungsi Rohingya yang melakukan aksi protes pada Senin (31/5), tepat ketika pejabat badan pengungsi PBB, UNHCR, melakukan kunjungan inspeksi.
"Rohingya yang berada di sana menjadi susah diatur saat perwakilan UNHCR mendarat (di Pulau Bhashan Char) dengan helikopter hari ini," kata kepala polisi setempat, Alamgir Hossain, seperti dimuat
AFP.
"Mereka memecahkan kaca di gudang dengan melempar batu. Mereka mendatangi polisi. Tuntutan mereka adalah mereka tidak ingin tinggal di sini," tambahnya.
Seorang pria Rohingya mengkonfirmasi kepada AFP bahwa batu bata dilempar dan polisi mencegah mereka memasuki gedung tempat petugas UNHCR berada.
Sejak Desember, Bangladesh telah memindahkan 18 ribu dari 100 ribu pengungsi yang direncanakan untuk direlokasi ke Pulau Bhashan Char. Relokasi dilakukan lantaran kamp-kamp pengungsi di Cox's Bazar yang berisi 850 ribu pengungsi sudah sempit.
Namun para pengungsi menyebut Pulau Bhashan Char yang terletak di lepas pantai Bangladesh rawan dengan topan dan banjir.
Selain itu, setelah relokasi pertama pada 4 Desember, beberapa pengungsi Rohingya mengatakan mereka telah dipukuli dan diintimidasi agar setuju untuk dipindahkan.
Pemerintah Bangladesh telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan pulau itu aman dan fasilitasnya jauh lebih baik daripada yang ada di kamp Cox's Bazar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: