Otoritas Berlin mengungkapkan bahwa penerbangan FR1901 yang berangkat dari Dublin Irlandia pada Minggu (30/5) dengan tujuan Krakow Polandia, dialihkan ke Berlin Jerman karena adanya 'potensi ancaman keamanan'.
Pesawat berisi 160 orang di dalamnya itu sedang dalam perjalanan ketika ada perintah mendadak. Pesawat akhirnya tiba di bandara Berlin-Brandenburg tak lama setelah pukul 8 malam pada Minggu (30/5) dan tetap harus diam di bandara Berlin sampai Senin (31/5) pagi, waktu setempat.
BBC melaporkan pada Senin (31/5) bahwa pihak maskapai melakukan pendaratan tidak terjadwal karena informasi yang diterima tentang kemungkinan ancaman keamanan di dalam pesawat.
"Ada informasi melalui telepon, bahwa ada ancaman keamanan," kata juru bicara polisi federal pada hari Senin.
Penumpan kemudian turun dafi pesawat sementara polisi Jerman mencari barang mencurigakan di dalam pesawat. Namun, tidak ada sesuati yang mencurigakan yang ditemukan selama peemriksaan.
Setelah diizinkan oleh otoritas Jerman, penumpang melanjutkan perjalanan ke Krakow dengan pesawat Ryanair cadangan setelah penundaan di darat sekitar tujuh jam.
"Ryanair meminta maaf dengan tulus kepada semua penumpang yang terkena dampak atas penundaan yang tidak dapat dihindari ini, yang berada di luar kendali maskapai," kata juru bicara maskapai.
Pengalihan itu terjadi seminggu setelah penerbangan Ryanair dari Yunani ke Lituania terpaksa mendarat di Belarus di bawah pengawalan militer .
Pihak berwenang Belarusia mengatakan mereka menerima adanya ancaman bom di pesawat, dan salah satu pembangkan Belarusia ada di antara penumpang pesawat yang kemudian ditangkap.
Pengalihan paksa tersebut memicu kecaman internasional dan Uni Eropa kemudian mendesak maskapai penerbanganya untuk menghindari wilayah udara Belarusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: