Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Maroko Heran, Isu Pengadilan Kepala Polisario Di Spanyol Kok Diseret-Seret Ke Isu Migrasi?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 01 Juni 2021, 20:50 WIB
Maroko Heran, Isu Pengadilan Kepala Polisario Di Spanyol <i>Kok</i> Diseret-Seret Ke Isu Migrasi?
Nama pemimpin Polisario Brahim Ghali kembali mengundang perhatian publik dunia awal pekan ini. Pasalnya, dia dijadwalkan hadir di pengadilan Spanyol pada hari Selasa (1/6) waktu setempat/Net
rmol news logo Nama pemimpin Polisario Brahim Ghali kembali mengundang perhatian publik dunia awal pekan ini. Pasalnya, dia dijadwalkan hadir di pengadilan Spanyol pada hari Selasa (1/6) waktu setempat.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kehadirannya di pengadilan diharapkan akan memberikan pernyataan mengenai berbagai kejahatan yang diajukan oleh warga Sahrawi dan Spanyol kepadanya.

Kasus Ghali menyita perhatian publik internasional lantaran dia merupakan sumber langsung ketegangan antara Spanyol dan Maroko.

Pasalnya, Ghali diketahui memasuki Spanyol dengan menggunakan identitas palsu atas nama Mohamed Ben Battouche. Dia tidak bisa memasukan Spanyol dengan identitas aslinya karena dia menghadapi berbagai tuduhan serius termasuk genosida, penyiksaan, penahanan ilegal, penculikan, dan pemerkosaan.

Namun Maroko kerap mempertanyakan soal mengapa Spanyol bisa membukakan pintu bagi masuknya Ghali ke negara tersebut.

Mengutip Morocco World News, Maroko berulangkali dengan tegas menyatakan sikapnya yang mendesak agar pemerintah di Spanyol harus memastikan penyelidikan yudisial yang menyeluruh dan independen atas kasus-kasus yang berkaitan dengan Ghali.

Pemerintah Maroko juga berharap agar pemerintah Spanyol tidak mengganggu pengadilan Spanyol dalam tindakan apa pun yang mungkin diambil terhadap kepala Polisario tersebut.

Sayangnya, di tengah situasi tersebut, mengutip kabar yang dimuat oleh media Spanyol La Razon, pejabat senior Spanyol, termasuk Wakil Presiden Pertama Pemerintah Spanyol Carmen Calvo justru mengeluarkan pernyataan resmi yang memperburuk situasi pada pekan lalu. Mereka membela keputusan negaranya untuk menerima Ghali.

Bukan hanya itu, mereka juga bahkan menyinggung soal isu migrasi dengan menuduh bahwa Maroko telah melompati batas "keramahan" setelah diduga mengizinkan para migran menyeberangi daerah kantong Spanyol di Ceuta.

Pihak Maroko pun terkejut dengan sikap yang disampaikan oleh pejabat senior Spanyol tersebut. Pasalnya, tidak ada kaitannya kasus Ghali dengan kasus migran antara kedua negara.

"Kami tidak tahu pernyataan Maroko mana yang dirujuk oleh kepala pemerintahan Spanyol. Semua pernyataan terbaru oleh pejabat diplomatik Maroko (termasuk menteri, Duta Besar untuk Madrid dan Direktur Jenderal) tidak menyebutkan masalah migrasi," begitu bunyi keterangan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri, Kerjasama Afrika dan Maroko di Luar Negeri pada awal pekan ini.

"Oleh karena itu sah untuk bertanya-tanya apakah kepala pemerintah Spanyol telah membaca berbagai pernyataan yang melekat dalam krisis ini dan khususnya hari ini?" sambung pernyataan yang sama, seperti dikabarkan MAP News.

Pernyataan yang sama juga menekankan bahwa krisis bilateral yang terjadi dengan Spanyol saat ini tidak terkait dengan masalah migrasi.

"Asal-usul dan alasan mendasar di balik krisis sekarang sudah diketahui dengan baik, terutama opini publik Spanyol," jelas pernyataan tersebut.

Karena itulah, bagi Maroko, isu migrasi seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengalihkan perhatian dari penyebab sebenarnya dari krisis bilateral tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA