Gedung Putih pada Selasa (1/6) mengatakan Washington akan membahas masalah tersebut dengan Eropa melalui saluran keamanan nasionalnya.
"Pada tahun 2014, AS mengeluarkan tinjauan menyeluruh tentang pendekatan terhadap pengawasan luar negeri, Presiden (Barack) Obama mengeluarkan arahan presiden yang mengubah pendekatan kami secara signifikan," ujar Wakil Kepala Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, seperti dikutip
Sputnik.
"Kami akan bekerja dengan sekutu dan mitra Eropa kami untuk menjawab pertanyaan apa pun melalui saluran keamanan nasional yang sesuai," tambahnya.
Sejumlah media pada Minggu (30/5) melaporkan, badan intelijen Denmark, FE, membantu National Security Agency (NSA) AS untuk memata-matai pejabat Eropa, termasuk Merkel.
Dalam laporannya,
Denmark Radio (DR), mengungkap operasi tersebut dinamakan "Dunhammer", di mana NSA menggunakan sistem penyadapan Denmark pada kabel internet bawah laut, dengan sepengetahuan dan persetujuan otoritas Denmark. Bahkan pusat data dibangun di pulau Amager, selatan Kopenhagen.
Aktivitas tersebut dilakukan keduanya pada 2012 hingga 2014, atau selama pemerintahan Obama.
Menanggapi laporan tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Merkel menuntut kejelasan dari Denmark dan AS.
"Ini tidak dapat diterima di antara sekutu. Saya terikat pada ikatan kepercayaan yang menyatukan orang Eropa dan Amerika. Untuk itu kami tunggu kejelasannya. Kami meminta agar mitra Denmark dan Amerika kami memberikan semua informasi tentang hal ini," tegas Macron pada Senin (31/5).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: