Koalisi Pakatan Harapan pada Rabu (2/6) mengatakan insiden masuknya pesawat-pesawat militer China merupakan ancaman bukan hanya bagi keselamatan penerbangan, namun juga kedaulatan Malaysia.
"Oleh karena itu pemerintah harus memberikan rencana aksi yang jelas dan juga mengizinkan anggota parlemen untuk membahas insiden penting ini, demi kepentingan negara," tegas koalisi tersebut, seperti dimuat
CNA.
Pakatan Harapan juga mendesak Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob untuk memberikan pengarahan khusus secara bipartisan, melibatkan pemerintah dan oposisi, terkait langkah yang akan diambil oleh Angkatan Tentara Malaysia (ATM) untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi.
"Koalisi akan menulis surat kepada menteri pertahanan untuk mengatur pengarahan resmi dengan Komandan Angkatan Darat dan Komandan Angkatan Udara Malaysia untuk menghadapi masalah yang memengaruhi kedaulatan nasional ini bersama-sama," sebut Pakatan Harapan.
"Sekali lagi, kejadian ini dengan jelas menunjukkan bahwa meskipun dunia sedang berjuang melawan Covid-19, ancaman konvensional tetap menjadi duri dalam daging negara kita," tambah koalisi itu.
Pakatan Harapan menambahkan, penting bagi pemerintah Malaysia untuk segera melaksanakan program modernisasi angkatan udara berdasarkan buku putih pertahanan 2019.
Pada Senin (31/5), Angkatan Udara Malaysia mengidentifikasi 16 pesawat angkatan udara Tentara Pembebasan Rakyat China yang melakukan penerbangan mencurigakan di wilayah Flight Information Region (FIR) Kota Kinabalu.
Pesawat-pesawat China tersebut terbang dalam jarak 60 mil laut dari Pantai Serawak. Diketahui, pesawat-pesawat tersebut berjenis Ilyushin Il-76 dan Xian Y-20.
“Kejadian ini merupakan masalah serius yang mengancam kedaulatan negara dan keselamatan penerbangan, berdasarkan kepadatan lalu lintas udara di rute-rute penerbangan di FIR Kota Kinabalu," jelas Angkatan Udara Malaysia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: