Lembaga think tank yang dikelola negara, Institut Pengembangan Korea, mengeluarkan sebuah laporan pada Kamis (2/6).
Di dalam laporan yang dikutip
Yonhap tersebut, disebutkan Korea Utara diperkirakan hanya memproduksi sekitar 4,4 juta ton biji-bijian pada tahun lalu, turun sekitar 240 ribu ton dari tahun sebelumnya.
Untuk memberi makan penduduknya, Korea Utara membutuhkan setidaknya 5,75 ton makanan setiap tahunnya. Sehingga diperkirakan Korea Utara akan mengalami kekurangan 1,35 juta ton.
Dengan kemampuan Korea Utara saat ini, sulit untuk mengisi atau menambahkan kekurangan. Dengan begitu, Pyongyang harus melanjutkan perdagangan makanan atau meminta bantuan dari China.
Pada musim panas tahun lalu, Korea Utara menghadapi topan dan banjir yang menjadi mimpi buruk bagi sektor pertanian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: