Bandara Kabul dianggap sebagai titik akses penting bagi masyarakat internasional agar bisa mempertahankan kehadiran secara diplomatik di Afghanistan.
Sebelumnya, pejabat Afghanistan menyatakan kekhawatirannya atas kemampuan pemerintah untuk mengambil kendali Bandara Kabul.
"Kami tidak memiliki kapasitas untuk menjalankan bandara hanya dengan warga Afghanistan karena kurangnya keahlian. Kami juga tidak memiliki kemampuan finansial untuk mendatangkan kontraktor swasta," ujar pejabat tersebut.
Namun diberitakan oleh
The National pada Kamis (3/6), berdasarkan kesepakatan, Ankara akan mengambil alih tugas di Bandara Kabul.
Pada Mei, Kepala Staf Gabungan Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, mengatakan pembicaraan sedang berlangsung dengan NATO tentang cara terbaik untuk menjamin keamanan bandara.
Kesepakatan senilai 130 juta dolar AS tampaknya telah disepakati dengan Turki menjelang KTT NATO bulan ini.
Pasukan Turki telah dikerahkan di bawah misi NATO di Afghanistan sejak 2003, tetapi tidak terlibat dalam operasi tempur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: