Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tunggangi Koalisi Anti-Netanyahu, Naftali Bennett Menuju Kursi PM Israel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 04 Juni 2021, 07:22 WIB
Tunggangi Koalisi Anti-Netanyahu, Naftali Bennett Menuju Kursi PM Israel
Calon Perdana Menteri Israel Naftali Bennett/Net
rmol news logo Israel dapat dipastikan akan memiliki pemimpin baru, menggantikan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri terlama.

Setelah kebuntuan politik selama empat pemilihan dalam dua tahun, sayap kanan, sentris, dan partai-partai lain yang tidak terpikirkan untuk berkoalisi kemudian bersatu. Mereka kompak menggulingkan Netanyahu.

Calon perdana menteri Israel, Naftali Bennett telah berhasil membentuk koalisi untuk pemerintahan baru seperti yang diminta oleh Presiden Reuven Rivlin.

Bennett merupakan pemimpin partai ultra-nasionalis, Yamina, yang religius. Pria 49 tahun itu kenal mendukung upaya aneksasi Tepi Barat.

Pada pemilihan 23 Maret, ia hanya berhasil mengumpulkan 7 dari 120 kursi Knesset. Untuk membentuk pemerintahan, ia berkoalisi dengan Yair Lapid, pemimpin partai kiri-tengah, Yesh Atid, yang memiliki 17 kursi.

Pemerintahan baru Bennett juga diisi oleh Partai Biru dan Putih yang dipimpin Menteri Pertahanan Benny Gant, sayap kiri Meretz dan Buruh, partai nasionalis Yisrael Beitenu, dan partai sayap kanan New Hope.

Koalisi yang kerap disebut sebagai "Anti-Netanyahu" tersebut berupaya untuk mengakhiri pemerintahan pria 71 tahun itu. Terlebih dengan kasus korupsi yang tengah menjeratnya.

Namun pemerintahan baru yang dipimpin oleh Bennett diperkirakan tidak akan dilantik dalam 10 hari ke depan, seperti yang dimuat Reuters, Kamis (3/6).

Dengan begitu, Netanyahu masih menjadi perdana menteri di pemerintahan sementara. Ia juga kemungkinan akan menggunakan waktu tersebut untuk membujuk sainginnya untuk membelot.

Walaupun sudah berada di luar lingkar pemerintahan, Netanyahu masih memiliki peranan yang kuat. Partai Likud yang dipimpinnya diketahui memperoleh 30 dari 120 kursi Knesset. Sehingga ia akan menjadi oposisi yang sangat diperhitungkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA