Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tunjuk Zheng Zeguang Sebagai Dubes, China Ingin Perbaiki Hubungan Dengan Inggris

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 04 Juni 2021, 09:04 WIB
Tunjuk Zheng Zeguang Sebagai Dubes, China Ingin Perbaiki Hubungan Dengan Inggris
Foto bersama Dubes Inggris untuk China Caroline Wilson dan Zheng Zeguang yang diunggah di akun Twitternya/Repro
RMOL China menunjuk Zheng Zeguang, seorang diplomat veteran, yang pernah menjabat sebagai 'wakil menteri termuda' untuk menggantikan Liu Xiaoming sebagai Duta Besar China yang baru untuk Inggris.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Informasi mengenai penunjukkannya diketahui dari unggahan Duta Besar Inggris untuk China Caroline Wilson di akun Twitternya pada Kamis (3/6).

Cendekiawan dan pengamat China mengharapkan diplomat veteran yang memiliki pengalaman luas di luar negeri dan terutama di AS ini, akan membantu meningkatkan hubungan China-Inggris.

"Berharap perjalanan yang aman bagi Duta Besar China yang baru untuk Inggris," cuit Dubes Wilson di Twitternya, seperti dikutip dari Global Times, Jumat (4/6).

"Zheng Zeguang dan saya menyetujui tanggung jawab bersama kami untuk mempromosikan hubungan Inggris-China yang konstruktif dan produktif," lanjut Wilson dilengkapi foto bersama dengan Zheng pada pos tersebut.

Pada bulan Februari, Zheng digantikan oleh Xie Feng, mantan komisaris Kementerian Luar Negeri China di Hong Kong, sebagai wakil menteri luar negeri, dan saat itu Zheng disebutkan akan segera mengambil posisi lain, menurut laporan media.

Lahir pada tahun 1963, Zheng mengambil jurusan bahasa Inggris pada 1980-an dan belajar di Universitas Cardiff dari tahun 1986 hingga 1987, ketika ia memegang posisi di Kementerian Luar Negeri China. Dia bekerja di Kedutaan Besar China di AS dari 1994 hingga 1997 dan dari 2005 hingga 2008, menurut resume yang diterbitkan oleh kementerian.

Zheng diangkat menjadi wakil menteri ketika dia berusia 52 tahun, menjadi wakil menteri termuda di kementerian pada tahun 2015.

“Ia lahir di Guangdong, Tiongkok Selatan, yang dikenal sebagai kawasan pembukaan perintis Tiongkok, dan dengan pengalaman luas di luar negeri, ia juga memiliki visi global dan mengetahui urusan AS dengan baik,” kata Wang Huiyao, presiden Center for China and Globalization.

"Menjadi sangat akrab dengan urusan AS akan membantunya menangani hubungan dengan Inggris, karena ada hubungan halus di antara mereka dan juga dengan negara-negara seperti Australia dan Kanada," kata Wang.

Beberapa pengamat juga mengatakan bahwa menugaskan seseorang dengan banyak pengalaman dalam urusan AS juga menunjukkan bahwa pemerintah pusat mementingkan hubungan China-Inggris.

Ketika menjabat sebagai wakil menteri, Zheng mendapatkan penghargaan dengan kinerja yang mengesankan dari tugasnya termasuk memanggil duta besar AS untuk China untuk memprotes provokasi AS di tengah hubungan China-AS yang bergejolak.  

Dia memanggil duta besar Terry Branstad pada Juli 2020, dan mengajukan representasi serius atas penandatanganan AS atas apa yang disebut Undang-Undang Otonomi Hong Kong dan perintah eksekutif terkait oleh presiden AS saat itu Donald Trump dalam menentang campur tangan asing dalam urusan internal China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA