Kementerian Kesehatan Vietnam mengumumkan, Sinopharm menjadi vaksin Covid-19 ketiga yang diberikan izin penggunaan darurat setelah AstraZeneca dan Sputnik V.
Seperti yang diberitakan oleh
Vietnam News Agency pada Jumat (4/6), Vietnam hampir mengamankan 150 juta dosis vaksin Covid-19 seperti yang diharapkan.
Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long pada Rabu (2/6) mengatakan Vietnam menargetkan untuk menyuntik 75 persen dari 98 juta penduduknya pada tahun ini.
Sejauh ini, Vietnam sudah menerima 2,9 juta dosis vaksin Covid-19, yang kebanyakan dari AstraZeneca. Sekitar satu juta dosis telah diberikan pada warga.
Program vaksinasi Covid-19 di Vietnam dipercepat setelah munculnya berbagai varian virus corona.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat telah mengonfirmasi mutasi virus corona dengan kombinasi varian B1617 atau Delta yang pertama kali diidentifikasi di India dan varian B117 atau Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris.
"Berdasarkan bukti hingga saat ini, ini bukan varian baru atau varian hybrid tetapi mutasi tambahan yang ditemukan pada varian Delta. Masih terlalu dini, pada tahap ini, untuk menyimpulkan karakteristik mutasi tambahan yang terjadi pada varian Delta," kata perwakilan WHO di Vietnam, Kidong Park.
Vietnam telah mencatat 8.115 kasus Covid-19 dengan 49 kematian. Hampir hampir 60 persen infeksi terjadi dalam sebulan terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Vietnam telah memberikan lampu hijau untuk menggunakan vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinopharm. 
