Keputusan tersebut disampaikan Duta Besar AS untuk Venezuela James Story pada Kamis (3/6). Dia mengatakan keputusan tersebut diambil akibat 'kurangnya transparansi' pemerintahan Maduro.
Pernyataan itu muncul setelah Biden mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menyumbangkan 80 juta dosis vaksin ke negara-negara yang membutuhkan untuk “memimpin dunia mengakhiri pandemi.â€
"Kami berbagi dosis ini bukan untuk mengamankan bantuan atau mendapatkan konsesi, tetapi untuk menyelamatkan nyawa dan memimpin dunia untuk mengakhiri pandemi, dengan kekuatan contoh kami dan dengan nilai-nilai kami," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (4/6).
Di Amerika Latin, vaksin akan didistribusikan melalui fasilitas COVAX Organisasi Kesehatan Dunia, sebuah mekanisme yang dibuat untuk menyediakan vaksin bagi negara berkembang.
Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza menanggapi dengan menyatakan bahwa tindakan Washington “menunjukkan kebencian mereka yang berkelanjutan terhadap rakyat Venezuela.â€
“Pembatasan yang tidak manusiawi dari sanksi ilegal mereka di tengah pandemi dan mencuri dana dan aset Venezuela tidak cukup bagi mereka," kata Areaza.
"Dengan pendapat seperti ini, mereka hanya menunjukkan kebencian mereka yang berkelanjutan terhadap rakyat Venezuela. Terlalu banyak kesengsaraan jiwa,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: