Kata-kata itu digaungkan Khamenei dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi pada Jumat (4/6) waktu setempat, merujuk pada proses kembalinya Iran pada kesepakatan nuklir 2015 atau yang secara resmi dimenal dengan Joint Comprehensive Plan of Action (Rencana Aksi Komprehensif Bersama) atau JCPOA.
“Saya telah memberi tahu para perunding kami, bahwa tindakan bukan janji (oleh enam kekuatan), diperlukan untuk pemulihan kesepakatan nuklir,†kata Khamenei, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (4.5).
Iran bersama kekuatan global telah melakukan pembicaraan sejak awal April yang bertujuan untuk mengembalikan Washington dan Teheran ke dalam kepatuhan penuh dengan kesepakatan yang dibatalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada 2018 dan sejak itu menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.
Sebagai reaksi terhadap sanksi, Teheran telah membangun kembali persediaan uranium yang diperkaya, memperkayanya ke tingkat kemurnian fisil yang lebih tinggi dan memasang sentrifugal canggih untuk mempercepat produksi.
Sementara utusan Uni Eropa yang mengoordinasikan pembicaraan pada hari Rabu mengatakan dia yakin kesepakatan akan dicapai pada putaran berikutnya mulai minggu depan, diplomat senior lainnya mengatakan keputusan paling sulit ada di depan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: