Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Google Minta Maaf, Salah Sebut Bahasa Kuno Ini Sebagai Yang Terjelek Di India

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 04 Juni 2021, 22:59 WIB
Google Minta Maaf, Salah Sebut Bahasa Kuno Ini Sebagai Yang Terjelek Di India
Google mengeluarkan permintaan maaf setelah mesin pencarinya menyebut bahwa bahasa resmi negara bagian Karnataka sebagai bahasa paling jelek di India/Net
rmol news logo Raksasa teknologi Google mengeluarkan permintaan maaf setelah mesin pencarinya menyebut bahwa bahasa resmi negara bagian Karnataka sebagai bahasa "paling jelek" di India.

Hal ini sempat membuat kontroversi dan kemarahan publik di wilayah tersebut.

Skandal tersebut diketahui setelah sejumlah pihak menemukan bahwa ketika mengetik "bahasa paling jelek di India" di mesin pencari Google, maka hasil yang akan muncul adalah "Kannada".

Penemuan itu dianggap menyinggung, karena Kannada adalah bahasa yang digunakan oleh lebih dari 40 juta orang, terutama di negara bagian Karnataka, India barat daya. Bahsa tersebut juga telah mengakar ribuan tahun.

Situasi tersebut segera mengundang perhatian dan kecaman tajam dari masyarakat serta pejabat di negata bagian itu, terutama di Bangalore, ibukota negara bagian Karnataka. Mereka menganggap Google meremehkan bahasa resmi mereka.

“Bahasa Kannada memiliki sejarahnya sendiri, muncul sejak 2.500 tahun yang lalu. Sudah menjadi kebanggaan Kannadigas selama dua setengah milenium ini," kata Menteri Hutan Karnataka Arvind Limbavali baru-baru ini, seperti dikabarkan Russia Today (Jumat, 4/6).

Dia dan para pejabat setempat pun segera menuntut permintaan maaf segera dari pihak Google karena dianggap telah menghina negara dan bahasanya.

Pejabat lain yakni anggota parlemen yang mewakili Bangalore P C Mohan juga mengeluarkan kecaman serupa. Dia menekankan bahwa Kannada memiliki warisan yang kaya dan merupakan salah satu bahasa tertua di dunia.

"Kannada memiliki cendekiawan hebat yang menulis jauh sebelum Geoffrey Chaucer lahir pada abad ke-14," tulisnya di Twitter.

Hal senada juga dituturkan oleh tokoh politik lain di negara bagian itu, HD Kumaraswamy. Mantan kepala menteri Karnataka itu mengatakan bahwa “kesalahan” Google tidak dapat diterima.

“Tidak ada bahasa yang buruk. Semua bahasa itu indah,” komentarnya.

Menanggapi reaksi tersebut, Google memperbaiki hasil pencarian tersebut dan. mengeluarkan permintaan maaf. Perusahaan itu mengakui bahwa fitur pencariannya terkadang campur aduk dan menjelaskan bahhwa cara konten dijelaskan di internet dapat menghasilkan hasil yang mengejutkan untuk kata kunci tertentu.

"Tentu saja, ini tidak mencerminkan pendapat Google, dan kami mohon maaf atas kesalahpahaman dan melukai sentimen apa pun," begitu kutipan pernyataan dari. pihak Google. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA