Dalam kesempatan tersebut Wang Yi mencatat bahwa tahun ini hubungan bilateral antara China dan Rusia menunjukkan momentum yang kuat.
Itu ditunjukkan dengan meningkatnya kerja sama perdagangan antara kedua negara yang tercatat melonjak sekitar 20 persen dalam empat bulan pertama, proyek kerjasama energi nuklir bilateral dimulai, dan kedua negara mencapai konsensus di stasiun penelitian bulan.
Wang Yi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Lavrov untuk China pada banyak kesempatan internasional ketika negara-negara barat mencoreng Beijing dan melakukan intervensi kekerasan dalam urusan dalam negeri China dengan menggunakan apa yang disebut masalah hak asasi manusia.
"China juga akan mendukung Rusia dalam melindungi hak-haknya yang sah," kata Menlu China, seperti dikutip dari
CGTN, Sabtu (5/6).
Wang Yi juga mengatakan bahwa China dan Rusia, sebagai negara besar yang bertanggung jawab dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, harus bersama-sama menolak intervensi AS untuk urusan dalam negeri negara lain dengan menggunakan hak asasi manusia sebagai alasan dan juga mempromosikan unilateralisme atas nama multilateralisme.
"Kedua negara harus gigih melindungi sistem internasional dengan PBB sebagai intinya, dan ketertiban internasional berdasarkan hukum internasional," ujarnya.
Lavrov pada bagiannya menyatakan kepuasan Rusia pada perkembangan China-Rusia saat ini.
Dia juga mengatakan bahwa kedua belah pihak akan terus mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai oleh kepala negara dari kedua negara, mendukung Uni Ekonomi Eurasia untuk terhubung dengan Belt and Road Initiative, dan secara aktif mempromosikan kerja sama bilateral di semua bidang.
"Rusia juga berharap dapat memperkuat kerja sama dalam memerangi Covid-19, meningkatkan proses izin kargo dan mempercepat pengiriman kargo untuk lebih mendorong pemulihan ekonomi," demikian Lavrov.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: