Namun, tidak semua sekolah di negeri itu menyambut baik keputusan memulai kembali sekolah tatap muka. Sebagian kecil dari mereka menyatakan enggan untuk membuka kembali sepenuhnya, meskipun pemerintah telah memberikan tenggat waktu hingga 7 Juni untuk melakukannya.
Dalam sebuah survei, banyak sekolah yang telah kembali ke sistem kerja normal mengaku mengalami ‘perasaan campur aduk’ tentang hal itu.
Tujuh persen sekolah yang disurvei mengatakan mereka tidak akan memenuhi tenggat waktu yang diberikan oleh Kabinet. Beberapa dari mereka akan melanjutkan dengan perpaduan pembelajaran tatap muka dan jarak jauh mereka saat ini.
Yang lain berencana menambah jumlah pelajaran jasmani, tetapi tanpa dibuka untuk semua siswa Senin sampai Jumat. Beberapa sekolah mengatakan mereka masih tidak yakin bagaimana melanjutkannya.
Setidaknya tiga sekolah yang akan melewatkan tenggat waktu 7 Juni berada di Utrecht. Sekolah-sekolah tersebut adalah St. Boniface College, Christelijk Gymnasium Utrecht dan Gerrit Rietveld College, seperti dikutip dari NL Times, Sabtu (5/6).
Mereka mengaku lebih suka menunggu sampai akhir musim panas untuk dibuka kembali sepenuhnya. Sekolah menjelaskan bahwa mereka khawatir akan peningkatan infeksi virus corona tanpa komunitas sekolah mereka, dan tidak dapat menjamin jarak sosial. Selain itu, mereka mengatakan sistem ventilasi mereka menjadi penyebab kekhawatiran tambahan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: