Lewat akun Twitter-nya pada Kamis (3/6), Zarif menyebut Netanyahu telah bergabung dalam sejarah memalukan untuk menjatuhkan Iran, bersama dengan mantan Presiden AS Donald Trump, mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dan mantan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton.
"Takdir ini telah berulang selama beberapa milenium untuk semua orang yang ingin menyakiti Iran. Waktunya untuk mengubah arah," tambahnya.
Meski begitu, dalam cuitan lainnya, Zarif juga mengecam calon Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang menurutnya berbahaya.
Pada 2 Juni, para pemimpin oposisi Israel mengumumkan pembentukan koalisi untuk mengakhiri 12 tahun pemerintahan Netanyahu. Di dalamnya terdapat Bennett dari partai konservatif Yamina dan pemimpin partai oposisi terbesar Yesh Atid, Yair Lapid.
Namun Netanyahu mendesak semua anggota parlemen sayap kanan untuk menentang pembentukan koalisi tersebut.
Berdasarkan aturan di Israel, jika koalisi bertahan, maka Bennett akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun, lalu digantikan oleh Lapid.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: