"Kami melihat peningkatan aktivitas mereka semakin dramatis," kata Thomas Haldenwang, dalam sebuah wawancara dengan media lokal Jerman, seperti dikutip dari
Tass, Minggu (6/6)
Langkah-langkah yang diluncurkan Moskow menjadi lebih kasar dengan cara yang lebih brutal. Haldenwang kemudian mengutip peristiwa pembunuhan pada 2019 terhadap seorang warga negara Georgia di Berlin. Pihak Jerman mengklaim bahwa Rusia berada di balik insiden itu, meskipun penolakan berulang kali dilakukan oleh Moskow.
Ia menduga intelijen Rusia melakukan kegiatan mata-mata, namun tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.
"Rusia juga menggunakan agen untuk mencoba menjalin kontak di lingkungan pembuat keputusan politik," katanya. Sehingga, katanya, Jerman harus memikirkan dominasi kekuatan lain yang ingin memaksakan kehendak Rusia kepada Jerman.
Ekstremisme sayap kanan adalah ancaman paling serius bagi demokrasi dan keamanan Jerman. Dia mencatat bahwa layanan khusus negaranya prihatin atas penyebaran propaganda radikal di internet.
Badan interijen Jerman juga sangat prihatin dengan propaganda ekstremis sayap kanan online, yang menurut Haldenwang dibanjiri dengan pesan-pesan kebencian yang anti-Muslim dan anti-Semit, xenofobia, dan anti-demokrasi.
Sayap kanan Jerman semakin menonjol, dan bahwa "Beberapa pengikut bertindak sebagai pembakar intelektual dan mendukung gerakan dengan ideologi," tutup Haldenwang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: