Kepala Asosiasi Perusahaan Distribusi Gas Alam Turki (GAZBIR) Yasar Arslan, mengatakan hal itu kepada Anadolu Agency.
Ia lalu menceritakan penemuan yang sama pada tahun lalu. Ada 10 penemuan gas terbesar di dunia tahun lalu yang mencapai sekitar 3,2 triliun meter kubik. Uni Emirat Arab juga mendapatkan penemuan terbesarnya yang mencapai 2,3 triliun meter kubik, dan Rusia menemukan 220 bcm.
Dia mengatakan penemuan baru di cekungan Laut Hitam memiliki potensi untuk mendukung pengembangan tambahan. Dan dengan penemuan baru tersebut, potensi produksi maksimum di Laut Hitam bisa meningkat hingga 20 bcm per tahun.
"Secara total dengan penemuan Tuna-1 dan Amasra-1, tagihan impor gas alam Turki bisa berkurang 5-6 miliar dolar AS ketika produksi naik ke level dataran tinggi 20 bcm," kata Arslan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengumumkan penemuan cadangan gas alam kali ini sebesar 135 miliar meter kubik di Laut Hitam pada Jumat (4/6). Dengan penemuan ini total cadangan gas alam yang ditemukan sejauh ini menjadi 540 miliar meter kubik.
Turki saat ini bergantung pada impor gas untuk memenuhi permintaannya karena produksi dalam negeri memenuhi 1 persen dari kebutuhan gas negara itu.
Impor tersebut berasal dari Rusia, Azerbaijan, dan Iran, serta impor gas alam cair (LNG) dari Qatar, Amerika Serikat, Nigeria, dan Aljazair.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: