Berbicara pada peresmian proyek pabrik gula itu, Ahmed melontarkan pujiannya kepada perusahaan kontraktor China CAMC Engineering Corporation Limited (CAMCE) atas peran mereka menyelesaikan proyek dalam waktu kurang dari dua tahun.
"Ketika proyek gula pertama kali dimulai, itu seharusnya diselesaikan dalam periode 18 bulan, tetapi telah ditunda delapan tahun oleh kontraktor asli, perusahaan lokal Metal Engineering Corporation (MeTeC)," kata Ahmed, seperti dikutip dari
Xinhua, Senin (7/6).
Proyek pabrik gula Tana Beles No.1 dimulai pada 2012, dengan rencana penyelesaian sekitar 18 bulan, namun hingga akhir 2017, baru sekitar 60 persen proyek yang selesai.
CAMCE, sebuah perusahaan milik China National Machinery Industry Corporation (SINOMACH), mengambil alih proyek gula dan memulai konstruksi pada September 2019.
Presiden negara bagian Amhara, Agegnehu Teshager, juga memuji CAMCE atas penyelesaian proyek gula yang cepat meskipun ada tantangan terkait Covid-19.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada CAMCE karena telah menyelesaikan proyek pabrik gula bekerja sama dengan Ethiopia Sugar Corporation dan pemerintah daerah Amhara dalam waktu kurang dari dua tahun, terlepas dari tantangan terkait Covid-19," kata Teshager.
“Proyek ini akan memiliki manfaat sampingan yang beragam termasuk produk samping gula molase yang dapat digunakan untuk memproduksi etanol, alkohol, pembersih, pakan ternak dan pabrik pulp,†katanya lebih lanjut.
Berbicara kepada Xinhua, Sun Jianshan, manajer proyek proyek pabrik gula No.1 Tane Beles, mengatakan proyek tersebut memiliki kapasitas pemrosesan masing-masing 13.000 ton tebu dan 1.500 ton gula rafinasi per hari.
Sun juga mengatakan pabrik gula dilengkapi dengan generator set 45 MW, yang dapat menghasilkan 30 MW ke jaringan listrik eksternal.
Ethiopia mengharapkan proyek tersebut bisa menghasilkan 200.000 ton gula rafinasi setiap tahun, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi hampir 10.000 orang Ethiopia.
Terlepas dari tantangan logistik terkait Covid-19, CAMCE dan subkontraktornya sudah dapat memproses tebu pertama pada 28 Mei lalu.
CAMCE juga telah mengontrak pembangunan pabrik Gula Welkait dengan pabrik produksi 24.000 ton tebu per hari yang berlokasi di negara bagian Tigray, Ethiopia.
Perusahaan China tersebut sebelumnya juga telah membangun Substation 400 KV Sululta dan Substation 400 KV Yirgalem, berkontribusi pada ambisi elektrifikasi Ethiopia.
Ethiopia berencana untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik 4.280 MW saat ini menjadi 17.300 MW pada tahun 2025, dengan proyek pembangkit listrik di sektor hidro, angin, panas bumi, surya dan biomassa.
Pemerintah Ethiopia juga berupaya meningkatkan cakupan elektrifikasi di seluruh negeri dari sekitar 60 persen saat ini menjadi 100 persen pada tahun 2025.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: